Wednesday, August 6, 2014

strategi Allah

Peperangan dengan strategi yg unik
Yosua 6:1-25
(1) Dalam pada itu Yerikho telah
menutup pintu gerbangnya; telah
tertutup kota itu karena orang Israel;
tidak ada orang keluar atau masuk.
(2) Berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke
tanganmu Yerikho ini beserta rajanya
dan pahlawan-pahlawannya yang
gagah perkasa.
(3) Haruslah kamu mengelilingi kota
itu, yakni semua prajurit harus
mengedari kota itu sekali saja;
demikianlah harus engkau perbuat
enam hari lamanya,
(4) dan tujuh orang imam harus
membawa tujuh sangkakala tanduk
domba di depan tabut. Tetapi pada
hari yang ketujuh, tujuh kali kamu
harus mengelilingi kota itu sedang
para imam meniup sangkakala.
(5) Apabila sangkakala tanduk domba
itu panjang bunyinya dan kamu
mendengar bunyi sangkakala itu, maka
haruslah seluruh bangsa bersorak
dengan sorak yang nyaring, maka
tembok kota itu akan runtuh, lalu
bangsa itu harus memanjatnya,
masing-masing langsung ke depan."
(6) Kemudian Yosua bin Nun
memanggil para imam dan berkata
kepada mereka: "Angkatlah tabut
perjanjian itu dan tujuh orang imam
harus membawa tujuh sangkakala
tanduk domba di depan tabut TUHAN."
(7) Dan kepada bangsa itu
dikatakannya: "Majulah, kelilingilah
kota itu, dan orang-orang bersenjata
harus berjalan di depan tabut
TUHAN."
(8) Segera sesudah Yosua berkata
kepada bangsa itu, maka berjalanlah
maju ketujuh orang imam, yang
membawa ketujuh sangkakala tanduk
domba itu di hadapan TUHAN, lalu
mereka meniup sangkakala, sedang
tabut perjanjian TUHAN mengikut
mereka.
(9) Dan orang-orang bersenjata
berjalan di depan para imam yang
meniup sangkakala dan barisan
penutup mengikut tabut itu, sedang
sangkakala terus-menerus ditiup.
(10) Tetapi Yosua telah
memerintahkan kepada bangsa itu,
demikian: "Janganlah bersorak dan
janganlah perdengarkan suaramu,
sepatah katapun janganlah keluar dari
mulutmu sampai pada hari aku
mengatakan kepadamu: Bersoraklah!
maka kamu harus bersorak."
(11) Demikianlah tabut TUHAN
mengelilingi kota itu, mengedarinya
sekali saja. Kemudian kembalilah
mereka ke tempat perkemahan dan
bermalam di tempat perkemahan itu.
(12) Keesokan harinya Yosua bangun
pagi-pagi, lalu para imam mengangkat
tabut TUHAN.
(13) Maka berjalanlah juga ketujuh
orang imam, yang membawa ketujuh
sangkakala tanduk domba itu di depan
tabut TUHAN, sambil berjalan mereka
meniup sangkakala, sedang orang-
orang bersenjata berjalan di depan
mereka dan barisan penutup mengikut
tabut TUHAN, sementara sangkakala
terus-menerus ditiup.
(14) Demikianlah pada hari kedua
mereka mengelilingi kota itu sekali
saja, lalu pulang ke tempat
perkemahan. Dan begitulah dilakukan
mereka enam hari lamanya.
(15) Tetapi pada hari yang ketujuh
mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar
menyingsing, dan mengelilingi kota
tujuh kali dengan cara yang sama;
hanya pada hari itu mereka
mengelilingi kota itu tujuh kali.
(16) Lalu pada ketujuh kalinya, ketika
para imam meniup sangkakala,
berkatalah Yosua kepada bangsa itu:
"Bersoraklah, sebab TUHAN telah
menyerahkan kota ini kepadamu!
(17) Dan kota itu dengan segala isinya
akan dikhususkan bagi TUHAN untuk
dimusnahkan; hanya Rahab,
perempuan sundal itu, akan tetap
hidup, ia dengan semua orang yang
bersama-sama dengan dia dalam
rumah itu, karena ia telah
menyembunyikan orang suruhan yang
kita suruh.
(18) Tetapi kamu ini, jagalah dirimu
terhadap barang-barang yang
dikhususkan untuk dimusnahkan,
supaya jangan kamu mengambil
sesuatu dari barang-barang yang
dikhususkan itu setelah
mengkhususkannya dan dengan
demikian membawa kemusnahan atas
perkemahan orang Israel dan
mencelakakannya.
(19) Segala emas dan perak serta
barang-barang tembaga dan besi
adalah kudus bagi TUHAN; semuanya
itu akan dimasukkan ke dalam
perbendaharaan TUHAN."
(20) Lalu bersoraklah bangsa itu,
sedang sangkakala ditiup; segera
sesudah bangsa itu mendengar bunyi
sangkakala, bersoraklah mereka
dengan sorak yang nyaring. Maka
runtuhlah tembok itu, lalu mereka
memanjat masuk ke dalam kota,
masing-masing langsung ke depan,
dan merebut kota itu.
(21) Mereka menumpas dengan mata
pedang segala sesuatu yang di dalam
kota itu, baik laki-laki maupun
perempuan, baik tua maupun muda,
sampai kepada lembu, domba dan
keledai.
(22) Tetapi kepada kedua orang
pengintai negeri itu Yosua berkata:
"Masuklah ke dalam rumah perempuan
sundal itu dan bawalah ke luar
perempuan itu dan semua orang yang
bersama-sama dengan dia, seperti
yang telah kamu janjikan dengan
bersumpah kepadanya."
(23) Lalu masuklah kedua pengintai
muda itu dan membawa ke luar Rahab
dan ayahnya, ibunya, saudara-
saudaranya dan semua orang yang
bersama-sama dengan dia, bahkan
seluruh kaumnya dibawa mereka ke
luar, lalu mereka menunjukkan
kepadanya tempat tinggal di luar
perkemahan orang Israel.
(24) Tetapi kota itu dan segala sesuatu
yang ada di dalamnya dibakar mereka
dengan api; hanya emas dan perak,
barang-barang tembaga dan besi
ditaruh mereka di dalam
perbendaharaan rumah TUHAN.
(25) Demikianlah Rahab, perempuan
sundal itu dan keluarganya serta
semua orang yang bersama-sama
dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua.
Maka diamlah perempuan itu di
tengah-tengah orang Israel sampai
sekarang, karena ia telah
menyembunyikan orang suruhan yang
disuruh Yosua mengintai Yerikho.
Pendahuluan
Salah satu kunci sukses, keberhasilan
dan kemenangan, adalah STRATEGI yg
tepat !!
Amsal 20:18
(18) Rancangan terlaksana oleh
pertimbangan, sebab itu berperanglah
dengan siasat.
Ketika Tuhan tidak mengerjakan
MUJIZAT, maka dengan kuasaNYA,
Tuhan
akan memberikan hikmat, untuk
memberikan STRATEGI YG TEPAT
untuk
dijalankan oleh kita sebagai anak2
NYA.
Adapun seringkali strategi yg dari
Tuhan itu begitu unik:
1. Yesus memberi makan buat 5000
orang, dengan 5 ketul roti, 2 ekor ikan
2. Musa belah laut Teberau dengan
mengangkat tongkat
3. Daud maju melawan Goliath dgn 5
batu licin ditangannya.
4. Bangsa Israel mengalahkan Yerikho
dengan mengelilinginya 13X dalam 7
hari
Pada dasarnya setiap orang percaya
itu
unik, karena itu:
1. Jangan iri dengan orang, juga tidak
perlu
sombong.
2. Setiap kita harus belajar bersyukur
dan bekerja sama saling melengkapi.
3. Setiap kita harus menemukan
kelebihan kita lalu mengembangkanny
a.
4. Setiap kita harus mengerjakan yg
terbaik dgn yg ada pada kita.
Keunikan kita
1. Kita unik dalam karunia dan
kemampuan kita.
2. Kita unik, dalam sifat, karakter
dan
kepribadian serta pola pikir kita.
3. Kita unik dalam tuntunan Tuhan
dalam
keseharian kita.
4. Kita unik dalam melihat jalan keluar
atas masalah kita.
5. Kita unik dalam jalan menggapai
masa depan serta keberhasilan kita.
6. Kita unik dalam kebahagiaan dan
sukacita kita.

janji Tuhan

Peperangan untuk merebut bagian yg
sudah dijanjikan
Yosua 1:1-9
(1) Sesudah Musa hamba
TUHAN itu mati, berfirmanlah
TUHAN kepada Yosua bin Nun,
abdi Musa itu, demikian:
(2) "Hamba-Ku Musa telah mati;
sebab itu bersiaplah sekarang,
seberangilah sungai Yordan ini,
engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan
Kuberikan kepada mereka, kepada
orang Israel itu.
(3) Setiap tempat yang akan
diinjak oleh telapak kakimu
Kuberikan kepada kamu, seperti
yang telah Kujanjikan kepada
Musa.
(4) Dari padang gurun dan
gunung Libanon yang sebelah sana
itu sampai ke sungai besar, yakni
sungai Efrat, seluruh tanah orang
Het, sampai ke Laut Besar di
sebelah matahari terbenam,
semuanya itu akan menjadi
daerahmu.
(5) Seorangpun tidak akan dapat
bertahan menghadapi engkau
seumur hidupmu; seperti Aku
menyertai Musa, demikianlah
Aku akan menyertai engkau; Aku
tidak akan membiarkan engkau
dan tidak akan meninggalkan
engkau.
(6) Kuatkan dan teguhkanlah
hatimu, sebab engkaulah yang
akan memimpin bangsa ini
memiliki negeri yang Kujanjikan
dengan bersumpah kepada nenek
moyang mereka untuk diberikan
kepada mereka.
(7) Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu dengan
sungguh-sungguh, bertindaklah
hati-hati sesuai dengan seluruh
hukum yang telah diperintahkan
kepadamu oleh hamba-Ku Musa;
janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri, supaya engkau
beruntung, ke manapun engkau
pergi.
(8) Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala
yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
(9) Bukankah telah
Kuperintahkan kepadamu:
kuatkan dan teguhkanlah hatimu?
Janganlah kecut dan tawar hati,
sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun
engkau pergi."
Pendahuluan
Janji Tuhan bukan untuk sekedar
membuat kita nyaman, namun
membuat kita semakin dewasa yg
tetap mengalami peningkatan dan
kemajuan yg ujung2nya membawa
kita menuju
PENYEMPURNAAN.
Meskipun Tuhan sudah berjanji,
namun Yosua harus merebutnya
Bandingkan, ayat 3.
Janji-janji Tuhan bagi setiap org
percaya
1. Janji untuk tetap naik (Ulangan
28:13)
(13) TUHAN akan mengangkat
engkau menjadi kepala dan bukan
menjadi ekor, engkau akan tetap
naik dan bukan turun, apabila
engkau mendengarkan perintah
TU,HAN, Allahmu, yang
kusampaikan pada hari ini
kaulakukan dengan setia,
2. Janji untuk lebih dari pemenang
(Roma 8:37)
(37) Tetapi dalam semuanya itu
kita lebih dari pada orang-orang
yang menang, oleh Dia yang telah
mengasihi kita.
3. Janji untuk hidup dicukupi (Filipi
4:19)
(19) Allahku akan memenuhi
segala keperluanmu menurut
kekayaan dan kemuliaan-Nya
dalam Kristus Yesus.
.
4. Janji untuk melihat musuh
dikalahkan (Mazmur 9:6-7)
(6) Engkau telah menghardik
bangsa-bangsa, telah
membinasakan orang-orang fasik;
nama mereka telah Kauhapuskan
untuk seterusnya dan selama-
lamanya;
(7) musuh telah habis binasa,
menjadi timbunan puing
senantiasa: kota-kota telah
Kauruntuhkan; lenyaplah ingatan
kepadanya.
5. Janji untuk selalu bersukacita
(Maleakhi 4:2-3)
(2) Tetapi kamu yang takut akan
nama-Ku, bagimu akan terbit
surya kebenaran dengan
kesembuhan pada sayapnya. Kamu
akan keluar dan berjingkrak-jingkrak
seperti anak lembu lepas
kandang.
(3) Kamu akan menginjak-injak
orang-orang fasik, sebab mereka
akan menjadi abu di bawah
telapak kakimu, pada hari yang
Kusiapkan itu, firman TUHAN
semesta alam.
6. Janji untuk bebas dari segala
penghukuman (Roma 8:1-2)
(1) Demikianlah sekarang tidak
ada penghukuman bagi mereka
yang ada di dalam Kristus Yesus.
(2) Roh, yang memberi hidup
telah memerdekakan kamu dalam
Kristus dari hukum dosa dan
hukum maut.
7. Janji untuk hidup dalam Hikmat dan
Wahyu (Efesus 1:17)
(17) dan meminta kepada Allah
Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu
Bapa yang mulia itu, supaya Ia
memberikan kepadamu Roh
hikmat dan wahyu untuk
mengenal Dia dengan benar.
Peperangannya:
1. Untuk menyadari siapa kita
dipemandangan Tuhan
Ayat 5:
2. Untuk selalu memiliki hati yg
kuat dan teguh
Ayat 6:
3. Untuk Bertindak hati-hati
Ayat 7
4. Untuk tidak melupakan Firman
Tuhan
Ayat 8
5. Untuk tidak tawar hati
Ayat 9

Thursday, July 17, 2014

Siapa orang yg sukses/berhasil

Orang BERHASIL
Kejadian 39:1-3
(1) Adapun Yusuf telah dibawa ke
Mesir; dan Potifar, seorang Mesir,
pegawai istana Firaun, kepala
pengawal raja, membeli dia dari
tangan orang Ismael yang telah
membawa dia ke situ.
(2) Tetapi TUHAN menyertai
Yusuf, sehingga ia menjadi
seorang yang selalu berhasil dalam
pekerjaannya; maka tinggallah ia
di rumah tuannya, orang Mesir
itu.
(3) Setelah dilihat oleh tuannya,
bahwa Yusuf disertai TUHAN
dan bahwa TUHAN membuat
berhasil segala sesuatu yang
dikerjakannya,
Yosua 1:8
Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala
yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
I Tawarikh 22:13
Maka engkau akan berhasil, jika
engkau melakukan dengan setia
ketetapan-ketetapan dan hukum-
hukum yang diperintahkan
TUHAN kepada Musa untuk
orang Israel. Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, janganlah
takut dan janganlah tawar hati
Pendahuluan
kerinduan Allah untuk membuat
kita berhasil lebih besar daripada
kerinduan kita untuk berhasil.
Buktinya:
1. Tuhan telah mengorbankan
diriNYA untuk keberhasilan kita.
2. Tuhan mempersiapkan segala
sarananya agar kita berhasil
3. Tuhan memberikan
petunjuknya untuk mencapai
keberhasilan
4. Tuhan meningatkan kita terus
akan janji janjiNYA tentang
keberhasilan.
Siapa itu orang berhasil ?
1. Orang yg menyadari penyertaan
Tuhan sehinga takut berbuat dosa.
2. Orang yg kehidupannya
menjadi
berkat bagi orang disekitarnya.
3. Orang yg dapat menguasai diri,
dan mau mendengar teguran serta
kritik.
4. Orang yg setiap harinya rindu
dan
berjuan untuk kemajuan
Yesaya 50:4
(4) Tuhan ALLAH telah
memberikan kepadaku lidah
seorang murid, supaya dengan
perkataan aku dapat memberi
semangat baru kepada orang yang
letih lesu. Setiap pagi Ia
mempertajam pendengaranku
untuk mendengar seperti seorang
murid.

Tuesday, July 8, 2014

Jangan Ragu

Buanglah Keraguan !!!
YUDAS 1 : 22 — “ Tunjukkanlah
belas kasihan kepada mereka yang
ragu-ragu.”
Jangan biarkan keraguan bersuara
lantang untuk menghambat
langkah hidup kita. Mulai
sekarang dengan mantap katakan,
Tidak !!! pada keraguan.
Ketika ada orang yang
menunjukkan sikap ragu-ragu,
pada umumnya orang lain akan
memakluminya dan mengatakan
bahwa hal itu adalah hal yang
wajar dan manusiawi. Wajar dong
bersikap ragu-ragu. Siapa sih
orang yang tidak pernah ragu-
ragu? demikian biasanya
pembelaan bagi orang yang ragu-
ragu. Tapi, ternyata keragu-
raguan merupakan penyakit rohani
dan penyakit sosial yang
berbahaya. Kita akan belajar apa
saja kerugian yang ditimbulkan
oleh kebimbangan, dan bagaimana
mengatasi keraguan supaya
langkah kita tidak terhambat.
Ayat di atas mengatakan bahwa
orang yang ragu-ragu patut
dikasihani. Mengapa orang yang
dilanda kebimbangan perlu
dikasihani ?
Sebab orang yang bersikap dan
bertindak ragu-ragu adalah orang
yang penakut, kalah, lemah.
Singkatnya, keragu-raguan
nilainya sangat negatif, dan orang
yang ragu-ragu termasuk warga
kelas dua. Siapakah yang
mengasihani orang yang ragu-
ragu ? Yang mampu mengasihani
orang yang ragu-ragu tentunya
orang yang tidak ragu-ragu.
MATIUS 28 : 17 - 18 — “ Ketika
melihat DIA mereka menyembah-
NYA, tetapi beberapa orang ragu-
ragu. YESUS mendekati mereka
dan berkata: "Kepada-KU telah
diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi."
Peristiwa dalam ayat di atas
terjadi pada saat TUHAN YESUS
menampakkan DIRINYA kepada
kesebelas murid-NYA setelah
kebangkitan-NYA. Seharusnya,
semua murid-NYA menyambut
dengan gembira pertemuan kembali
dengan Sang GURU. Tetapi, ayat
di atas mencatat bahwa beberapa
orang dari antara murid-murid
TUHAN YESUS menunjukkan
keragu-raguan, mereka ragu-ragu
apakah yang ada di hadapan
mereka adalah benar-benar
TUHAN YESUS. Mungkin
mereka berpikir, apakah mereka
tidak salah lihat ? Bukankah
TUHAN YESUS sudah mati dan
dikuburkan ?
Mereka meragukan bahwa itu
adalah TUHAN YESUS sebab
mereka belum benar-benar
mengerti Firman yang telah
disampaikan oleh TUHAN
YESUS bahwa DIA akan mati,
tetapi akan bangkit pada hari
ketiga. Penyebab keragu-raguan
mereka adalah tidak benar-benar
memahami perkataan TUHAN,
tidak benar-benar mengenal
TUHAN YESUS.
Di dalam kehidupan keluarga,
suami atau istri akan ragu
(curiga) terhadap pasangannya,
orangtua ragu terhadap anak,
anak ragu terhadap orangtua,
penyebabnya adalah kurang saling
mengenal dengan baik. Akibatnya,
suasana dalam keluarga jadi
kurang nyaman. Di dalam bisnis,
penyebab keraguan dalam
mengambil keputusan adalah
karena kurang mengenal seluk
beluk bidang usahanya.
Akibatnya, terjadi kegagalan atau
hambatan di dalam bisnis.
Sedangkan beberapa murid yang
benar-benar yakin bahwa itu
adalah TUHAN YESUS segera
menyembah-NYA. Ragu-ragu
membuat kita tidak bisa
menyembah TUHAN YESUS. Di
dalam ibadah, orang yang masih
ragu-ragu karena belum benar-
benar mengenal YESUS KRISTUS,
orang itu tidak akan bisa
menyembah TUHAN dan
beribadah dengan benar.
Dalam ayat 18 TUHAN YESUS
mengatakan bahwa DIA diberi
kuasa (oleh BAPA) baik di Surga
maupun di bumi. Kuasa ini
diserahkan atau diteruskan oleh
TUHAN YESUS kepada orang
yang menyembah DIA, kepada
orang yang tidak ragu-ragu.
Kesimpulannya: ragu-ragu yang
mengakibatkan belum mampu
menyembah TUHAN akan
membuat orang itu tidak/belum
mendapat kuasa dari YESUS
KRISTUS.
MAZMUR 26 : 1 — “ Dari Daud.
Berilah keadilan kepadaku, ya
TUHAN, sebab aku telah hidup
dalam ketulusan; kepada
TUHAN aku percaya dengan
tidak ragu-ragu."
Di dalam mazmur yang ditulisnya,
Daud menyatakan bahwa dia
percaya kepada TUHAN dengan
tidak ragu-ragu. Keyakinan teguh
terhadap TUHAN telah
mendatangkan berkat luar biasa
bagi Daud : YESUS KRISTUS
disebut anak Daud. Daud tidak
ragu-ragu karena dia hidup tidak
bercacat di hadapan TUHAN
(NIV: I have led a blameless
life ). Meneladani hidup Daud
yang tidak bercacat, yang berarti
menuruti Firman TUHAN, akan
membuat kita tidak ragu-ragu
dalam setiap langkah kita,
termasuk di dalam iman kita.
Sebaliknya, orang yang hidupnya
bercacat di hadapan TUHAN, dia
akan ragu-ragu, termasuk dalam
beribadah. Contoh sederhananya,
orang yang setelah berbuat dosa
misalnya mencopet, lalu datang
beribadah di gereja. Tentunya dia
ragu doanya akan dijawab oleh
TUHAN sebab dia tahu bahwa
dia baru saja berbuat dosa.
Contoh dalam hidup sehari-hari,
seorang bawahan yang baru saja
berbuat salah terhadap atasannya
akan menghindari atasannya dan
merasa ragu untuk berbicara
kepada atasannya.
Dari pernyataan Daud dalam
mazmurnya, kita dapat menarik
pelajaran bahwa untuk
membungkam keraguan, kita
harus membereskan kesalahan dan
dosa, dan hidup tidak bercacat.
YAKOBUS 1 : 6 — “ Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan
sama sekali jangan bimbang, sebab
orang yang bimbang sama dengan
gelombang laut, yang diombang-
ambingkan kian ke mari oleh
angin."
Yakobus mengajarkan bahwa
meminta sesuatu di dalam doa
harus disertai dengan iman. Orang
yang ragu-ragu tidak akan
menerima jawaban doa dari
TUHAN. Ditegaskan oleh
Yakobus agar sama sekali jangan
bimbang, jadi tidak memberi ruang
sedikit pun untuk keragu-raguan.
Orang Kristen yang bimbang =
orang yang tidak punya iman =
tidak menerima jawaban doa.
Contoh orang telah mengenal
TUHAN dengan benar sehingga
tidak sama sekali tidak ragu-ragu
adalah Abraham saat
diperintahkan TUHAN untuk
mempersembahkan Ishak. Dia
tidak ragu sebab mengenal benar
TUHAN yang memerintahkanny
a. Karena tidak ragu dan menurut
Firman, ibadah Abraham
mendapat nilai sangat tinggi di
mata ALLAH.
Manusia yang bimbang seperti
gelombang laut (air) yang tidak
berdaya melawan angin. Air
menggambarkan pihak yang tidak
dapat melawan. Orang menuang
air pasti air itu jatuh ke bawah,
air tidak bisa melawan untuk naik
ke atas. Seperti itulah gambaran
orang yang bimbang. Dia akan
kalah, dan dikendalikan oleh
pihak lain yang lebih berkuasa
dibandingkan dirinya.
Beberapa waktu lalu ada seorang
jemaat yang sakit. Setiap kali
Hamba TUHAN doakan,
penyakitnya sembuh. Tapi, tak
lama kemudian kambuh lagi
karena penyakitnya itu disebabkan
kuasa gelap. Karena sudah kesal
dengan penyakitnya, jemaat ini
menyerah ketika diminta oleh
keluarganya untuk minum air
yang sudah dijampi-jampi. Setelah
meminum air itu, penyakitnya
malah menjadi-jadi !!! Akhirnya
dia menelpon Hamba TUHAN
minta didoakan. Inilah contoh
orang bimbang bak gelombang
yang diombang-ambingkan angin.
Kebimbangannya membuat
imannya tidak bertumbuh teguh.
Kita akan mempelajari kehidupan
seorang tokoh Alkitab yang
memiliki keyakinan, yang tak
pernah ragu dalam bertindak
maupun bersikap, yakni Samuel.
1 SAMUEL 7 : 15 — “ Samuel
memerintah sebagai hakim atas
orang Israel seumur hidupnya."
Samuel sukses bukan sepuluh dua
puluh tahun; dia sukses dalam
kariernya seumur hidupnya.
Samuel merupakan hakim terakhir
sebelum bangsa Israel diperintah
oleh raja-raja. Sebelum Samuel,
ada hakim yang gagal di tengah
jalan. Contohnya, Simson. Bukan
saja Samuel sukses saat sebagai
hakim. Saat masih kecil, masa
remaja, berkarier sebagai hakim,
Samuel terus menuai sukses.
Salah satu faktor suksesnya: tidak
memiliki keraguan.
Orang yang tidak ragu-ragu
bukan berarti orang itu nekat.
Nekat berarti tindakannya terlalu
cepat, tetapi tindakannya belum
tentu benar sehingga hasilnya
merugikan. Ini termasuk kategori
salah bertindak. Yang
dimaksudkan tidak ragu-ragu di
sini adalah bertindak tepat karena
dia mengenal TUHAN dan
bersandar kepada TUHAN.
1 SAMUEL 3 : 18 — “ Lalu Samuel
memberitahukan semuanya itu
kepadanya dengan tidak
menyembunyikan sesuatu pun.
Kemudian Eli berkata: "DIA
TUHAN, biarlah diperbuat-NYA
apa yang dipandang-NYA baik."
Samuel merupakan salah satu
tokoh yang karakternya tidak
ragu-ragu. Karakter inilah yang
merupakan salah satu faktor
kunci keberhasilannya. Samuel
sukses sejak masih kecil, pada
masa remaja, hingga berkarier
sebagai hakim hingga akhir
hidupnya.
Kesuksesan telah dialami Samuel
pada saat umurnya diperkirakan
baru belasan tahun, saat masih
remaja. Sejak kecil, Samuel telah
diserahkan oleh ibunya kepada
imam Eli untuk belajar melayani
TUHAN di Bait ALLAH. Suatu
ketika, saat umur Samuel masih
belasan tahun, TUHAN
memanggilnya. Sewaktu pertama
kali TUHAN memanggil, Samuel,
Samuel, Samuel mengira yang
memanggilnya adalah imam Eli.
Setelah dua kali TUHAN
memanggil Samuel, barulah imam
Eli sadar bahwa TUHAN-lah
yang memanggil Samuel. Dan
imam Eli pun mengajar asistennya
yang masih remaja ini untuk
menjawab, Berbicaralah TUHAN,
sebab hamba-MU ini mendengar.
Samuel menjawab seperti yang
diajarkan oleh imam Eli ketika
TUHAN memanggilnya untuk
yang ketiga kalinya.
Firman TUHAN yang
disampaikan kepada Samuel
remaja merupakan pemberitahuan
tentang hukuman yang akan
diterima oleh imam Eli sekeluarga.
Sungguh, suatu tugas berat bagi
Samuel untuk menyampaikan
seluruh Firman TUHAN tentang
penghukuman kepada yang
bersangkutan. Hukuman itu
disebabkan imam Eli dan kedua
anaknya yang juga bertugas
sebagai iman tidak benar
hidupnya.
Penasaran dengan dipanggilnya
Samuel oleh TUHAN, imam Eli
menanyakan apa Firman yang
disampaikan oleh TUHAN.
Menjawab pertanyaan imam Eli,
Samuel sama sekali tidak ragu-
ragu menyampaikan Firman
TUHAN yang memberitahunya
tentang penghukuman yang akan
diterima oleh imam Eli sekeluarga.
Samuel tidak ragu sebab Samuel
sudah belajar mengenal TUHAN
dan yakin bahwa yang berbicara
kepadanya adalah TUHAN
sendiri. Dan dengan jelas pula
Samuel mendengar Firman yang
disampaikan TUHAN kepadanya
sampai titik komanya. Andaikata
Samuel tidak mendengar Firman
dengan jelas, dia akan sulit
menyampaikannya kepada imam
Eli. Karena mendengar dengan
jelas, tanpa ragu Samuel
menyampaikannya persis seperti
yang dikatakan TUHAN
kepadanya.
Keberanian Samuel menyampaikan
hal yang tidak enak kepada imam
Eli bukan berarti Samuel kurang
ajar terhadap orang jauh yang
lebih tua, dan selama ini bertindak
sebagai gurunya pula. Jangankan
zaman dulu, dalam adat ketimuran
yang berlaku sampai sekarang ini
kalau orang yang lebih tua
bersalah, biasanya orang yang
lebih muda ragu-ragu atau
sungkan untuk menegurnya. Sebab
yang lebih muda tidak yakin
tegurannya akan diterima atau
tidak. Tidak ragu-ragu dalam
segala hal, termasuk tidak ragu
dalam menyampaikan teguran dari
TUHAN maupun menegur orang
yang salah menjadi salah satu
faktor Samuel sukses dalam
kariernya sebagai hakim Israel.
Seperti Samuel, kita pun akan
sukses di dalam setiap aktivitas
kita jika kita tidak memiliki
keraguan. Tidak ragu karena kita
tahu dengan jelas. Dalam istilah
orang dunia: memiliki keyakinan.
Sedangkan orang Kristen memiliki
istilah yang lebih spesifik:
memiliki iman atau memiliki
keyakinan kepada TUHAN.
1 SAMUEL 13 : 13 — “ Kata
Samuel kepada Saul:
"Perbuatanmu itu bodoh. Engkau
tidak mengikuti perintah
TUHAN, ALLAH-mu, yang
diperintahkan-NYA kepadamu;
sebab sedianya TUHAN
mengokohkan kerajaanmu atas
orang Israel untuk selama-
lamanya."
Ketidakraguan Samuel tergambar
dengan jelas dalam ayat di atas di
saat dia menegur raja Saul yang
telah berbuat dosa dengan
perkataan yang sangat keras,
Perbuatanmu itu bodoh. Bagi kita,
menegur secara blak-blakan orang
yang posisinya berada di atas kita
semisal atasan, orangtua, pejabat
yang berbuat salah, tentu
membutuhkan keberanian ekstra
besar. Paling banter kita berani
menyindir saja.
Samuel tanpa ragu menegur
dengan mengatakan bahwa
perbuatan Saul bodoh karena
yakin 100% bahwa Saul memang
telah bertindak bodoh. Bukan
sembarang mengatakan bodoh
tanpa tahu tindakan benarnya
seperti apa. Samuel dapat
menjelaskan letak kebodohan raja
Saul bahwa Saul telah melanggar
perintah TUHAN. Firman
TUHAN yang dilanggar raja Saul
adalah mempersembahkan korban
bakaran di atas mezbah. Yang
diberi hak oleh TUHAN untuk
melakukan hal itu adalah imam,
bukan raja. Raja Saul tidak sabar
menunggu Samuel yang selain
hakim adalah juga memiliki
jabatan imam dan nabi.
Di dalam melayangkan teguran,
kita juga harus yakin benar-benar
bahwa orang yang kita tegur itu
memang berbuat salah, dan kita
harus bisa menunjukkan letak
kesalahannya. Tidak boleh hantam
kromo mengatakan salah, padahal
kita tidak yakin perbuatan orang
yang kita tegur itu salah atau
tidak. Misalnya menegur anak
yang berbuat salah, kita harus
bisa menjelaskan letak
kesalahannya. Tidak bisa menegur
dengan keras, sambil marah-
marah tanpa menjelaskan letak
kesalahannya. Di dalam
pengadilan, menyatakan salah
perlu merujuk pada undang-
undang dan peraturan nomor
berapa yang dilanggar. Jika tidak
dapat menunjukkan, dakwaan
tidak dapat dilakukan.
Selain menegur di mana letak
kesalahan raja Saul, Samuel juga
menyampaikan hal yang terjadi di
masa depan jika Saul menuruti
Firman TUHAN, yakni bahwa
TUHAN akan mengokohkan
kerajaan bagi Saul (dan
keturunannya) sampai selama-
lamanya.
Perkataan Samuel nyata terjadi.
Akibat Saul berbuat dosa
terhadap TUHAN, Saul dicopot
TUHAN dari jabatan sebagai
raja. Samuel kemudian melantik
Daud sebagai raja yang
menggantikan Saul. Kesuksesan
Saul telah berakhir, sebaliknya
Samuel yang tidak ragu-ragu
dalam bertindak terus menuai
kesuksesan hingga akhir hayatnya
sebagai hakim, imam, dan nabi
yang dipakai oleh TUHAN.
1 SAMUEL 15 : 32 - 33 — “ Lalu
berkatalah Samuel: "Bawa ke mari
Agag, raja Amalek itu." Dengan
gembira Agag pergi kepadanya,
sebab pikirnya: "Sesungguhnya,
kepahitan maut telah lewat."
Tetapi kata Samuel: "Seperti
pedangmu membuat perempuan-
perempuan kehilangan anak,
demikianlah ibumu akan
kehilangan anak di antara
perempuan-perempuan." Sesudah
itu Samuel mencincang Agag di
hadapan TUHAN di Gilgal."
Satu lagi bukti bahwa Samuel
ialah orang yang sama sekali
tidak ragu-ragu terdapat di dalam
ayat di atas: Samuel mencincang
Agag, raja Amalek. Kelihatannya
tindakan Samuel sangat sadis.
Tapi, tindakan ini justru tindakan
yang benar, sebab membunuh
Agag merupakan perintah
TUHAN. Karena raja Saul yang
ditugaskan untuk membunuh
Agag ragu-ragu dalam
menjalankan tugasnya, maka
Samuel yang dengan tidak ragu
mengambil alih tugas tersebut.
Selain menjalankan perintah
TUHAN, tindakan Samuel
mencincang Agag menunjukkan
dia mencintai TUHAN sehingga
mau menurut perintah TUHAN.
Sewaktu Samuel meminta supaya
Agag dibawa ke hadapan Samuel,
Agag dengan gembira datang ke
hadapan Samuel. Kemungkinan
Agag berpikir, raja Saul saja tidak
menghabisinya, tentunya nabi
Samuel yang baik hati itu tidak
mungkin membunuhnya. Mungkin
raja Saul sudah memberitahu sang
nabi untuk tidak mengapa-apakan
dirinya. Dengan keyakinan seperti
itu Agag menemui Samuel tanpa
rasa takut.
Tindakan Samuel sama sekali di
luar dugaan Agag: tanpa ragu
Samuel mencincang Agag, orang
yang telah mengakibatkan
kematian bagi banyak rakyat
Israel. Tindakan Samuel yang
tanpa ragu itu telah membuatnya
mengalami kemenangan, menang
karena telah menjalankan perintah
TUHAN, taat pada aturan
TUHAN. Kesuksesan Samuel
terus berlanjut sampai akhir
hayatnya.
Mengapa banyak orang Kristen
yang sering kali mengalami
kekalahan? Karena ragu-ragu.
Ragu karena tidak tahu
bagaimana harus berbuat atau
bersikap, baik di dalam pekerjaan,
rumah tangga, dalam ibadah. Kita
akan ragu kalau tidak benar-benar
mengenal TUHAN sehingga ragu-
ragu saat mendengar perintah-
NYA, berpikir apakah ini benar-
benar perintah TUHAN atau
bukan. Ragu terhadap TUHAN
mengakibatkan doa kita tidak
dijawab oleh TUHAN.
Marilah kita membuang keraguan,
terutama keraguan terhadap kasih
dan kuasa TUHAN. Langkah
pertama supaya kita tidak ragu
terhadap TUHAN adalah dengan
belajar sungguh-sungguh
mengenal DIA. Dengan demikian
doa-doa kita akan didengar dan
dijawab-NYA, dan kita diberi
hikmat sehingga kita dapat
bertindak dengan tepat tanpa
keraguan, AMIN.
TUHAN YESUS Memberkati.

Sunday, June 15, 2014

Kemenangan di tengah2 kemustahilan

Kemenangan Yang Pasti di Tengah
Ketidakpastian Dunia Ini
Dunia terdiri dari dua sisi, kekal
dan sementara. TUHAN YESUS
KRISTUS yang adalah ROH
KUDUS selalu memberi kekuatan
dalam perjalanan hidup kita.
TUHAN YESUS tidak berubah
dari sejak awal sampai selama-
lamanya. Kasih setia KRISTUS
tidak pernah berubah walau hati
kita selalu berubah. Dunia selalu
berubah dan tidak ada kepastian
di dalamnya. Orang yang
memegang dunia, suatu hari pasti
kecewa. Jadi jika kita berpegang
dan mengandalkan TUHAN, kita
pasti akan mendapat kemenangan.
4 gelombang yang perlu ditempuh
manusia :
1. Struggling/perjuangan.
Manusia di dunia ini sedang
berjuang. Tapi di tengah
perjuangan itu tidak semua
mencapai sukses. Ada yang gagal
lalu stress dan lenyap.
2. Success.
Bagi sebagian yang sukses, jangan
menganggap kesuksesan itu
segalanya. Anak TUHAN yang
sukses jangan berhenti sampai di
situ, ada tahap selanjutnya.
3. Significant.
Kesuksesan kita harus memberi
dampak yang besar, menjadi
saluran berkat bagi sekitar kita.
Kita akan menggoncangkan dunia
dengan Kasih TUHAN. Tidak
cukup kita menikmati kesuksesan
kita tanpa memberi pengaruh
kepada dunia karena itu berarti
kesuksesan kita palsu.
4. Surrender.
Janganlah lupa untuk
menyerahkan diri setiap saat
kepada Sang Pencipta yang tidak
berubah dan selalu memegang kita
di sepanjang perjalanan hidup kita.
Yosua 1:1-16 Bangsa Israel saat
itu mengalami krisis. Mereka
mengalami masa-masa yang
begitu berat di bawah Firaun.
Mereka selama sekitar 40 tahun
mengembara di padang gurun yang
penuh dengan tantangan. Bangsa
Israel yang mengalami penderitaan
selalu dihibur oleh Musa. Mereka
hanya memegang satu
pengharapan bahwa TUHAN
akan memberikan kepada mereka
tanah perjanjian yang subur.
Mereka akan menang dan
mendapat tanah Kanaan yang
disediakan oleh TUHAN. Namun
Musa dipanggil TUHAN, mereka
kehilangan seorang pemimpin.
Bagi Bangsa Israel, peranan Musa
begitu besar bagi mereka, dan dia
sudah tidak ada lagi. Bangsa
Israel sedang mengalami dukacita
yang sangat mendalam, mereka
seperti kehilangan arah. Tapi Janji
TUHAN tidak pernah berubah.
TUHAN pasti menggenapi apa
yang dijanjikan-NYA kepada
bangsa Israel.
Di saat-saat kebingungan,
bersabdalah TUHAN kepada
Yosua. Yosua 1:1-5 — “Sesudah
Musa hamba TUHAN itu mati,
berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu,
demikian: "Hamba-Ku Musa
telah mati; sebab itu bersiaplah
sekarang, seberangilah sungai
Yordan ini, engkau dan seluruh
bangsa ini, menuju negeri yang
akan KU-berikan kepada mereka,
kepada orang Israel itu. Setiap
tempat yang akan diinjak oleh
telapak kakimu KU-berikan
kepada kamu, seperti yang telah
KU-janjikan kepada Musa. Dari
padang gurun dan gunung Libanon
yang sebelah sana itu sampai ke
sungai besar, yakni sungai Efrat,
seluruh tanah orang Het, sampai
ke Laut Besar di sebelah matahari
terbenam, semuanya itu akan
menjadi daerahmu. Seorang pun
tidak akan dapat bertahan
menghadapi engkau seumur
hidupmu; seperti AKU menyertai
Musa, demikianlah AKU akan
menyertai engkau; AKU tidak
akan membiarkan engkau dan
tidak akan meninggalkan engkau."
Yosua seorang hamba yang setia
kepada Musa dan kepada
TUHAN. Yosua harus memimpin
bangsa Israel yang saat itu
sebagian besar wanita dan anak-
anak. Secara manusia dia tidak
mampu tapi dia mendengar suara
TUHAN. Setiap manusia akan
mati, dipanggil TUHAN tetapi
ALLAH kita hidup kekal dan
ALLAH yang hidup itulah yang
menyertai bangsa Israel, bukan
manusia yang bisa mati. TUHAN
YESUS yang naik ke sorga
memberikan ROH ALLAH
kepada kita untuk menolong dan
mengajar kita. TUHAN
mengasihi kita dan akan
membawa kita ke surga yang
kekal. Yang perlu kita siapkan
adalah keterbukaan hati untuk
mendengar suara TUHAN dan
ROH KUDUS yang akan
membantu kita untuk dapat
melihat karya TUHAN. Kita
dipakai TUHAN bukan untuk
sekedar sukses tetapi dapat
menjadi saluran berkat-NYA.
Kesuksesan kita bukan untuk
memuaskan diri sendiri melainkan
menunjukkan kualitas kasih kita
kepada sesama manusia dan
membawa mereka menuju surga.
Kunci kemenangan pasti di dalam
TUHAN :
1. Keterbukaan mata rohani kita.
Apakah kita mampu melihat dan
mendengar karya TUHAN yang
harus terus dipertahankan melalui
doa pribadi, ibadah, mendengar
dan merenungkan Firman, memuji
dan menyembah TUHAN. Mata
rohani kita harus dapat
mengalahkan mata jasmani kita.
2. Keberanian dengan iman
berdasarkan janji TUHAN yang
kekal.
Kita melihat contoh dalam pribadi
Yosua.
* Yosua yang hidup dalam krisis
mampu mendengar suara
TUHAN. Kondisi kita selalu
berubah, tetapi kita memiliki
TUHAN yang tidak pernah
berubah. Dunia memang tidak
akan pernah dapat menyenangkan
hati kita, tetapi pandang saja
kepada TUHAN YESUS
KRISTUS. Rencana TUHAN bagi
kita tidak akan pernah berubah
dan rencana itulah yang terbaik
untuk kita. Janji TUHAN
(Covenant) tidak akan pernah
tergoyahkan.
* Yosua melakukan aksi. Yosua
1:7-9 — “Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu dengan
sungguh-sungguh, bertindaklah
hati-hati sesuai dengan seluruh
hukum yang telah diperintahkan
kepadamu oleh hamba-KU Musa;
janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri, supaya engkau
beruntung, ke mana pun engkau
pergi. Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala
yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan
beruntung. Bukankah telah KU-
perintahkan kepadamu: kuatkan
dan teguhkanlah hatimu?
Janganlah kecut dan tawar hati,
sebab TUHAN, ALLAHmu,
menyertai engkau, ke mana pun
engkau pergi." Ia berani memenuhi
panggilan TUHAN di dalam
ketidakpastian. ALLAH sendiri
yang menghibur, menenangkan dan
menguatkan Yosua dalam
memenuhi panggilan Illahi dalam
hidupnya.
* Yosua memiliki keberanian iman
di tengah tantangan. Yosua 1:10 —
“ Lalu Yosua memberi perintah
kepada pengatur-pengatur
pasukan bangsa itu, katanya."
Bangsa Israel saat itu sedang
bersedih, dan ada 12 pemimpin
dari suku-suku yang mungkin
berambisi untuk memerintah.
Yosua dengan berani memerintah
karena ia mendengar suara
TUHAN. Tindakan yang kita
lakukan memang penuh resiko
namun itulah semangat
perwujudan iman kita kepada
TUHAN.
3. Persiapan kekudusan.
Manusia mengandalkan persiapan
dalam melakukan sesuatu hal.
Memang kita perlu
mempersiapkan diri namun terlebih
itu kita harus berserah kepada
TUHAN. Orang yang benar-
benar dipakai TUHAN akan
disiapkan dan disertai TUHAN.
Persiapan terakhir yang harus
dilakukan Bangsa Israel adalah
menguduskan diri. Yosua 3:5-6 —
“Berkatalah Yosua kepada bangsa
itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab
besok TUHAN akan melakukan
perbuatan yang ajaib di antara
kamu." Dan kepada para imam itu
Yosua berkata, demikian:
"Angkatlah tabut perjanjian dan
menyeberanglah di depan bangsa
itu." Maka mereka mengangkat
tabut perjanjian dan berjalan di
depan bangsa itu." Orang yang
tidak kudus tidak dapat melihat
kemuliaan ALLAH. Tabut
ALLAH harus berjalan di depan.
Tabut yang merupakan lambang
ROH KUDUS itu harus ada di
depan dan memimpin kita untuk
maju.
4. Kesatuan hati dalam TUHAN.
Yosua 1:16-18 — “Lalu mereka
menjawab Yosua, katanya: "Segala
yang kau perintahkan kepada
kami akan kami lakukan dan ke
mana pun kami akan kau suruh,
kami akan pergi; sama seperti
kami mendengarkan perintah
Musa, demikianlah kami akan
mendengarkan perintahmu. Hanya,
TUHAN, ALLAHmu, kiranya
menyertai engkau, seperti IA
menyertai Musa. Setiap orang
yang menentang perintahmu dan
tidak mendengarkan perkataanmu,
apa pun yang kau perintahkan
kepadanya, dia akan dihukum
mati. Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu!"
Bangsa Israel saat menerima
perintah dari Yosua tidak
membantah karena mereka melihat
Yosua sudah diperlengkapi
TUHAN untuk memimpin
mereka. Ada ikatan kepercayaan
antara TUHAN dengan Yosua
dan Bangsa Israel. Persatuan
dalam TUHAN ini memberikan
kemenangan yang pasti di dalam
TUHAN. Jadi kemenangan yang
pasti dalam dunia yang penuh
ketidakpastian ini ada di dalam
YESUS KRISTUS. Jadilah
pemimpin seperti Yosua di jaman
ini. Yosua dipanggil dan diangkat
TUHAN, kita pun dipanggil dan
diangkat TUHAN untuk memberi
pengaruh yang besar dalam dunia
bagi Kerajaan ALLAH, AMIN.
TUHAN YESUS Memberkati.

Thursday, May 22, 2014

Kesombongan akan mendatangkan petaka

Sombong Awal Kejatuhan
Amsal 16 : 18 — “ Kecongkakan
mendahului kehancuran, dan
tinggi hati mendahului
kejatuhan.”
Sekitar tahun lalu ada seorang
pria yang tadinya menjadi korban
penipuan, tetapi karena gayanya
lucu ketika diliput program-
program infotainment televisi
swasta mendadak sontak ia
langsung terkenal. Tawaran main
sinetron datang, bahkan sepenggal
ucapannya dipakai orang menjadi
lagu atau diparodikan di berbagai
acara.
Sayangnya, orang ini ternyata
tidak siap untuk sukses. Perilaku
yang ia tunjukkan langsung
berubah menjadi sombong,
angkuh, pongah disertai dengan
mulut besar sehingga dalam
sekejap mata ia pun lenyap dari
pemberitaan. Tidak semua orang
bisa menemukan jalan pintas
seperti itu untuk tenar, tapi pria
ini membuang kesempatan itu
begitu saja lewat sikap sombong.
Maka tepatlah sebuah ayat dalam
Amsal yang sebenarnya sudah
mengingatkan kita untuk menjaga
sikap jauh dari sikap sombong:
"Kecongkakan mendahului
kehancuran, dan tinggi hati
mendahului kejatuhan." (Amsal
16:18). Pride goes before
destruction, and a haughty spirit
before a fall.
Seorang penyanyi wanita yang
semua orang tahu karirnya
berawal dari youtube. Ia
mengunggah video dirinya
bernyanyi dan ternyata banyak
yang suka. Ia pun terkenal.
Setahun terakhir ini ia
menunjukkan sikap yang berubah
drastis dibandingkan ia beberapa
tahun lalu. Bodyguard berbadan
besar mengelilinginya, dan
omongannya menjadi sombong.
"Siapa yang dari youtube? Saya
sudah terkenal sebelum itu."
ujarnya. Mengingat gadis muda
ini punya talenta luar biasa di
bidang tarik suara, saya berdoa
agar ia cepat sadar dan berhenti
menyombongkan diri agar ia tidak
harus mengalami firman dalam
Amsal 16:18 tadi.
Adakah sesuatu yang pantas kita
jadikan dasar untuk bersikap
sombong ?
Apakah kita punya alasan untuk
menyombongkan diri dengan apa
yang kita miliki hari ini ? Semua
orang berharap dilimpahi berkat,
tetapi ironisnya ada begitu banyak
orang yang berubah menjadi
sombong ketika mereka diberkati.
Saat keberhasilan, kesuksesan,
ketenaran atau popularitas hadir,
saat itu pula orang langsung
terjebak pada dosa kesombongan.
Kalau kita sadar bahwa semua
itu, baik talenta, kesempatan dan
kesuksesan berasal dari TUHAN,
tentu wajar apabila TUHAN
sungguh menentang sikap seperti
ini. Untuk contohnya kita bisa
melihat sikap buruk dari jemaat
Korintus.
Jemaat Korintus tampaknya
merupakan gambaran jemaat yang
sombong. Ada banyak ayat yang
mengindikasikan hal ini seperti
yang beberapa kali tecatat
misalnya dalam 1 Korintus 4:6-21,
5:2, 8:1 dan 13:4. Paulus
memberikan teguran atas
kesombongan mereka. Lihatlah
salah satunya: "Saudara-saudara,
kata-kata ini aku kenakan pada
diriku sendiri dan pada Apolos,
karena kamu, supaya dari teladan
kami kamu belajar apakah artinya
ungkapan: "Jangan melampaui
yang ada tertulis", supaya jangan
ada di antara kamu yang
menyombongkan diri dengan jalan
mengutamakan yang satu dari
pada yang lain". 1 Korintus 4:6
Jemaat di Korintus lupa akan jati
diri mereka dan tenggelam dalam
kesombongan, sehingga merasa
tidak lagi memerlukan apa-apa,
termasuk tidak lagi membutuhkan
hamba TUHAN dalam hidup
mereka. "Sebab siapakah yang
menganggap engkau begitu
penting ? Dan apakah yang
engkau punyai, yang tidak engkau
terima ? Dan jika engkau memang
menerimanya, mengapakah engkau
memegahkan diri, seolah-olah
engkau tidak menerimanya?" 1
Korintus 4:7
Dalam versi BIS-nya kalimat
Paulus bisa dibaca lebih mudah :
"Siapakah yang menjadikan
Saudara lebih dari orang lain ?
Bukankah segala sesuatu Saudara
terima dari ALLAH ? Jadi,
mengapa mau menyombongkan
diri, seolah-olah apa yang ada
pada Saudara itu bukan sesuatu
yang diberi ?"
Perilaku mereka seolah-olah
mereka tidak lagi memerlukan
apa-apa. "As if you are already
filled and think you have enough
(you are full and content, feeling
no need of anything more)!" Itu
yang tertulis dalam versi bahasa
Inggris untuk ayat 8.
Mereka lupa diri dan tidak sadar
bahwa semua yang mereka miliki
sesungguhnya berasal dari
TUHAN sehingga tidak pada
tempatnya menyombongkan diri.
Berulang kali pula Paulus pun
mengingatkan dengan tegas bahwa
keselamatan itu adalah pemberian
TUHAN, (1 Korintus 1:18, 1
Korintus 15:10). TUHAN yang
memilih (1 Korintus 1:27-28),
mengaruniakan ROH-NYA
sendiri untuk menyingkapkan
rahasia-rahasia Ilahi (1 Korintus
2:10-12), juga memberikan
berbagai anugerah atas kasih
karunia-NYA (1 Korintus 1:4-5).
Semua berasal dari TUHAN
sehingga tidak seorangpun punya
hak untuk menyombongkan diri.
Semua yang kita miliki saat ini,
apakah menurut kita biasa atau
istimewa, besar atau kecil dalam
pandangan manusia, itu semua
adalah anugerah luar biasa yang
berasal dari TUHAN. Dan
Paulus berkata "Ada tertulis:
"Barangsiapa yang bermegah,
hendaklah ia bermegah di dalam
TUHAN." 1 Korintus 1:31
Sesungguhnya sebuah kasih
karunia dikatakan kasih karunia
karena bukan berasal dari
perbuatan kita melainkan dari
Sang Pemberi yaitu TUHAN
sendiri. Dan itupun sudah
disebutkan di dalam Alkitab.
"Tetapi jika hal itu terjadi karena
kasih karunia, maka bukan lagi
karena perbuatan, sebab jika tidak
demikian, maka kasih karunia itu
bukan lagi kasih karunia." Roma
11:6
Kesombongan merupakan bentuk
penyangkalan dari hal itu, karena
artinya mereka berpikiran seolah-
olah semua itu adalah hasil
pekerjaan mereka atau
beranggapan bahwa mereka sudah
sangat hebat melebihi orang lain
atau bahkan TUHAN sehingga
lupa diri. Menyadari bahwa kasih
karunia merupakan pemberian
TUHAN, milik TUHAN yang
diberikan kepada kita akan
membuat kita tetap sadar bahwa
tidak ada satupun yang pantas
kita sombongkan.
Marilah kita menyadari betul
anugerah kasih karunia yang telah
TUHAN berikan kepada kita.
Semua yang ada pada kita hari ini
sesungguhnya berasal dari
TUHAN. Ulangan 8:14-18 — “
Jangan engkau tinggi hati,
sehingga engkau melupakan
TUHAN, ALLAHmu, yang
membawa engkau keluar dari
tanah Mesir, dari rumah
perbudakan, dan yang memimpin
engkau melalui padang gurun yang
besar dan dahsyat itu, dengan
ular-ular yang ganas serta
kalajengkingnya dan tanahnya
yang gersang, yang tidak ada air.
DIA yang membuat air keluar
bagimu dari gunung batu yang
keras, dan yang di padang gurun
memberi engkau makan manna,
yang tidak dikenal oleh nenek
moyangmu, supaya direndahkan-
NYA hatimu dan dicobai-NYA
engkau, hanya untuk berbuat baik
kepadamu akhirnya. Maka
janganlah kau katakan dalam
hatimu: Kekuasaanku dan
kekuatan tangankulah yang
membuat aku memperoleh
kekayaan ini. Tetapi haruslah
engkau ingat kepada TUHAN,
ALLAHmu, sebab DIA-lah yang
memberikan kepadamu kekuatan
untuk memperoleh kekayaan,
dengan maksud meneguhkan
perjanjian yang diikrarkan-NYA
dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, seperti sekarang ini."
Ingatlah bahwa semua itu dari
TUHAN, oleh TUHAN dan
untuk TUHAN. (Roma 11:36).
Tidak ada tempat bagi orang
sombong di hadapan TUHAN,
dan ini bisa kita lihat dalam
banyak ayat. Kesombongan
merupakan awal dari kehancuran
seperti yang Amsal 16:18 di atas,
kesombongan merupakan sikap
yang ditentang TUHAN
(Yakobus 4:6), dan merupakan
kekejian bagi ALLAH sehingga
tidak akan luput dari hukuman
(Amsal 16:5). Kita harus
mensyukuri semua yang telah
diberikan TUHAN, dan itu bisa
kita tunjukkan lewat sebentuk
kerendahan hati bukan lewat
sikap sombong atau tinggi hati.
Kesombongan berarti mengingkari
kasih karunia.
Ada banyak bentuk kesombongan
yang bisa dengan mudah kita lihat
dari sikap seseorang. Ada yang
mempertontonkan hidup glamor
penuh kemewahan, ada yang
gesture atau gerak tubuhnya
angkuh, tapi yang paling sering
kita lihat adalah lewat perkataan.
Ada seorang ibu yang saya kenal
terus menerus bercerita tentang
masa-masanya ketika berada di
luar negeri setiap kali bertemu
yang diisi dengan kemampuannya
membeli barang-barang bermerek,
emas dan sebagainya.
Ada juga yang menyombongkan
diri lewat jabatan, posisi atau
profesinya. Belum lama saya
bertemu dengan seorang pria muda
yang baru kenal. Entah untuk
apa, dalam pembicaraannya ia
seolah perlu menyatakan
kekayaannya. "Ah, kalau cuma
iPhone terbaru, lima biji juga bisa
sekarang juga saya beli." Atau
ketika ia bercerita tentang mobil-
mobl yang ia beli.
Saya tidak melihat urgensi
menceritakan itu semua terlebih
kepada orang yang baru dikenal.
Untuk apa? Sama sekali tidak
perlu dan tidak ada gunanya. Ada
yang bereaksi berlebihan saat
kesal terhadap seseorang, tapi
lucunya bukan di depan orangnya
langsung melainkan di belakang
mereka agar didengar hebat oleh
teman-temannya. Yang justru
sering terjadi, orang-orang
bermulut besar justru sebenarnya
menutupi kekurangan mereka
dalam banyak hal.
Sok jago dibelakang tapi ciut
kalau berhadapan langsung,
dahulu pernah jaya tapi sekarang
sedang tidak, dan sebagainya.
Semakin tinggi tingkat
keberhasilan kita, semakin rawan
pula kita akan masuknya dosa
kesombongan. Masalahnya,
terkadang sulit bagi manusia
untuk tidak merasa bangga ketika
mereka mencapai sesuatu yang
membanggakan. Dalam batas
tertentu kita boleh bangga, tetapi
jangan sampai itu hadir secara
berlebihan sehingga menimbulkan
sikap sombong. Kita harus benar-
benar waspada karena seringkali
kesombongan bisa mencelat keluar
secara spontan tanpa direncanakan.
Ayat ini memberikan sebuah tips
yang menarik karena sangat
mudah untuk dilakukan, tapi bisa
menghindari jatuhnya kita ke
dalam dosa kesombongan.
Bunyinya: "Bila engkau
menyombongkan diri tanpa atau
dengan berpikir, tekapkanlah
tangan pada mulut!" Amsal
30:32
Menyombongkan diri bukan saja
tidak baik untuk dilakukan, tapi
terlebih lagi itu bukanlah
perbuatan yang berkenan di
hadapan TUHAN, sebab
kesombongan sebenarnya
merupakan cerminan mencuri apa
yang menjadi hak TUHAN demi
kebanggaan diri sendiri.
Masalahnya seperti yang saya
katakan diatas, kesombongan bisa
muncul tanpa sadar, keluar
spontan begitu saja mengalir dari
mulut kita. Itu harus kita
waspadai agar tidak terjadi. Sebab
alangkah sayangnya apabila
kesombongan muncul tanpa kita
inginkan dan menjatuhkan kita.
Amsal 30:32 sudah menyatakan
hal itu secara jelas, bahwa jika
kesombongan mulai hadir baik
dengan sengaja maupun tidak,
segera hentikan sebelum
mendatangkan banyak masalah.
Kesombongan ini merupakan salah
satu produk yang keluar dari
dalam, yaitu dari hati yang tidak
dijaga dengan baik seperti yang
bisa kita baca dalam ayat berikut
ini: "sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian,
pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan,
hawa nafsu, iri hati, hujat,
kesombongan, kebebalan. Semua
hal-hal jahat ini timbul dari
dalam dan menajiskan orang."
Markus 7:21-23
Kita harus sadar bahwa ada
hubungan antara apa yang keluar
dari mulut dengan kondisi hati
kita, "karena yang diucapkan
mulut meluap dari hati." (Matius
12:34b). TUHAN YESUS juga
mengingatkan bahwa "Setiap kata
sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya
pada hari penghakiman." (Matius
12:36). Oleh karenanya kita harus
berhati-hati dengan apa yang kita
ucapkan. Ingatlah bahwa berkat
dan kutuk itu keluar dari mulut
yang sama. (Yakobus 3:10),
karenanya kita perlu untuk
menjaga mulut kita. Lalu ingat
pula ayat ini: "Karena menurut
ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut
ucapanmu pula engkau akan
dihukum." Matius 12:37
Apabila memang kita harus
mengungkapkan keberhasilan atau
pencapaian yang berhasil kita
capai, ungkapkanlah secukupnya
saja dengan kerendahan hati
disertai dengan ucapan syukur.
Perhatikan baik-baik apa yang
keluar dari mulut kita. Pikirkan
terlebih dahulu dan seandainya
ada kesombongan yang akan
keluar, redamlah segera sebelum
keluar dari mulut. Dengan kata
lain, begitu kesombongan mulai
terasa akan terucap, tekapkan
langsung tangan pada mulut. Kita
juga harus terus menjaga hati kita
dengan segala kewaspadaan,
karena dari hati lah terpancar
kehidupan. Amsal 4:23
Hanya dengan menjaga hati
dengan baik kita bisa menghindari
pembusukan yang terjadi di dalam
diri kita, dimana salah satu
produknya adalah kesombongan.
TUHAN tidak senang pada orang
sombong. "Karena ALLAH
merendahkan orang yang angkuh
tetapi menyelamatkan orang yang
menundukkan kepala!" Ayub
22:29
Pada suatu saat nanti akan datang
hukuman TUHAN atas orang-
orang yang congkak dan angkuh.
"Sebab TUHAN semesta alam
menetapkan suatu hari untuk
menghukum semua yang congkak
dan angkuh, serta menghukum
semua yang meninggikan diri,
supaya direndahkan." Yesaya 2:12
Mengingat kesombongan ini bisa
timbul tanpa direncanakan dan
akan selalu mencari celah untuk
masuk disela-sela keberhasilan
kita, tips dari Agur bin Yake di
atas bisa menjadi solusi cepat dan
mudah. "Bila engkau
menyombongkan diri tanpa atau
dengan berpikir, tekapkanlah
tangan pada mulut!" Segera tutup
mulut begitu gelagat kesombongan
mulai timbul, AMIN.

Monday, May 5, 2014

Kejujuran paling utama

Peperangan untuk kejujuran
Kejadian 20:1-18
(1) Lalu Abraham berangkat dari
situ ke Tanah Negeb dan ia
menetap antara Kadesh dan Syur.
Ia tinggal di Gerar sebagai orang
asing.
(2) Oleh karena Abraham telah
mengatakan tentang Sara,
isterinya: "Dia saudaraku," maka
Abimelekh, raja Gerar, menyuruh
mengambil Sara.
(3) Tetapi pada waktu malam
Allah datang kepada Abimelekh
dalam suatu mimpi serta berfirman
kepadanya: "Engkau harus mati
oleh karena perempuan yang telah
kauambil itu; sebab ia sudah
bersuami."
(4) Adapun Abimelekh belum
menghampiri Sara. Berkatalah ia:
"Tuhan! Apakah Engkau
membunuh bangsa yang tak
bersalah?
(5) Bukankah orang itu sendiri
mengatakan kepadaku: Dia
saudaraku? Dan perempuan itu
sendiri telah mengatakan: Ia
saudaraku. Jadi hal ini kulakukan
dengan hati yang tulus dan dengan
tangan yang suci."
(6) Lalu berfirmanlah Allah
kepadanya dalam mimpi: "Aku
tahu juga, bahwa engkau telah
melakukan hal itu dengan hati
yang tulus, maka Akupun telah
mencegah engkau untuk berbuat
dosa terhadap Aku; sebab itu
Aku tidak membiarkan engkau
menjamah dia.
(7) Jadi sekarang, kembalikanlah
isteri orang itu, sebab dia seorang
nabi; ia akan berdoa untuk
engkau, maka engkau tetap hidup;
tetapi jika engkau tidak
mengembalikan dia, ketahuilah,
engkau pasti mati, engkau dan
semua orang yang bersama-sama
dengan engkau."
(8) Keesokan harinya pagi-pagi
Abimelekh memanggil semua
hambanya dan memberitahukan
seluruh peristiwa itu kepada
mereka, lalu sangat takutlah
orang-orang itu.
(9) Kemudian Abimelekh
memanggil Abraham dan berkata
kepadanya: "Perbuatan apakah
yang kaulakukan ini terhadap
kami, dan kesalahan apakah yang
kulakukan terhadap engkau,
sehingga engkau mendatangkan
dosa besar atas diriku dan
kerajaanku? Engkau telah berbuat
hal-hal yang tidak patut
kepadaku."
(10) Lagi kata Abimelekh kepada
Abraham: "Apakah maksudmu,
maka engkau melakukan hal ini?"
(11) Lalu Abraham berkata: "Aku
berpikir: Takut akan Allah tidak
ada di tempat ini; tentulah aku
akan dibunuh karena isteriku.
(12) Lagipula ia benar-benar
saudaraku, anak ayahku, hanya
bukan anak ibuku, tetapi
kemudian ia menjadi isteriku.
(13) Ketika Allah menyuruh aku
mengembara keluar dari rumah
ayahku, berkatalah aku kepada
isteriku: Tunjukkanlah kasihmu
kepadaku, yakni: katakanlah
tentang aku di tiap-tiap tempat di
mana kita tiba: Ia saudaraku."
(14) Kemudian Abimelekh
mengambil kambing domba dan
lembu sapi, hamba laki-laki dan
perempuan, lalu memberikan
semuanya itu kepada Abraham;
Sara, isteri Abraham, juga
dikembalikannya kepadanya.
(15) Dan Abimelekh berkata:
"Negeriku ini terbuka untuk
engkau; menetaplah, di mana
engkau suka."
(16) Lalu katanya kepada Sara:
"Telah kuberikan kepada
saudaramu seribu syikal perak,
itulah bukti kesucianmu bagi
semua orang yang bersama-sama
dengan engkau. Maka dalam
segala hal engkau dibenarkan."
(17) Lalu Abraham berdoa kepada
Allah, dan Allah menyembuhkan
Abimelekh dan isterinya dan
budak-budaknya perempuan,
sehingga mereka melahirkan anak.
(18) Sebab tadinya TUHAN telah
menutup kandungan setiap
perempuan di istana Abimelekh
karena Sara, isteri Abraham itu.
Pendahuluan
Kebohongan bukanlah sebuah
"kesalahan kecil";
bandingkan Yohanes 8:44:
(44) Iblislah yang menjadi bapamu
dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia
adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia
tidak ada kebenaran. Apabila ia
berkata dusta, ia berkata atas
kehendaknya sendiri, sebab ia
adalah pendusta dan bapa segala
dusta.
Untuk tetap hidup dalam
kejujuran,
membutuhkan peperangan dan
perjuangan yg tidak mudah.
Hal2 tentang Kebohongan
1. Kebohongan adalah jalan keluar
sementara yang kemudian akan
berakibat menghancurkan (karier,
cinta, kehidupan).
2. Kebohongan mengakibatkan
seseorang tidak dipercaya
3. Kebohongan adalah dosa
4. Kebohongan yg dipertahankan
akan menjadi kebiasaan dan
kemudian menjadi karakter
5. Kebohongan mengubah prilaku
seseorang, menjadi seseorang yang
hanya mencari jalan yang mudah.
Penyebab Kebohongan
1. Rasa takut
2. Kuatir
3. Merasa tidak ada jalan lain
4. Ketidaktahuan bahwa hal
tersebut dosa
5. Kebiasaan
6. Sebagai akibat dosa
Bebas dari kebohongan
1. Sadari kebohongan adalah dosa,
karena itu sadari akibat-akibatnya
di kemudian hari.
2. Bertekadlah untuk berhenti
berbohong.
3. Tolaklah setiap kali keinginan
berbohong muncul.
4. Mulailah berbicara yang benar
seberat apapun resikonya.
5. Ingatlah jauh lebih baik
menerima kritik dan amarah
karena berbicara kebenaran
daripada pujian karena
kebohongan.
Kejujuran
1. Adalah sebuah sikap hati yg
tidak kompromi dan memaksakan
kehendak.
2. Adalah sebuah keputusan
untuk
menjauhkan diri dari segala
bentuk dusta dan kebohongan.
3. Adalah sebuah tekad utk
selalu menjaga motivasi hati
dalam
kebenaran.
4. Adalah sebuah sikap dan
perbuatan yg lebih menekankan
kebenaran cara, dari pada
kebesaran keuntungan.
5. Adalah sebuah langkah
tindakan yg selalu dalam
pemikiran
yg luas dan jauh kedepan.
6. Adalah sebuah kerinduan
dalam
hati untuk selalu menyenangkan
hati
Tuhan dan menjadi berkat bagi
sesama.