Sunday, June 15, 2014

Kemenangan di tengah2 kemustahilan

Kemenangan Yang Pasti di Tengah
Ketidakpastian Dunia Ini
Dunia terdiri dari dua sisi, kekal
dan sementara. TUHAN YESUS
KRISTUS yang adalah ROH
KUDUS selalu memberi kekuatan
dalam perjalanan hidup kita.
TUHAN YESUS tidak berubah
dari sejak awal sampai selama-
lamanya. Kasih setia KRISTUS
tidak pernah berubah walau hati
kita selalu berubah. Dunia selalu
berubah dan tidak ada kepastian
di dalamnya. Orang yang
memegang dunia, suatu hari pasti
kecewa. Jadi jika kita berpegang
dan mengandalkan TUHAN, kita
pasti akan mendapat kemenangan.
4 gelombang yang perlu ditempuh
manusia :
1. Struggling/perjuangan.
Manusia di dunia ini sedang
berjuang. Tapi di tengah
perjuangan itu tidak semua
mencapai sukses. Ada yang gagal
lalu stress dan lenyap.
2. Success.
Bagi sebagian yang sukses, jangan
menganggap kesuksesan itu
segalanya. Anak TUHAN yang
sukses jangan berhenti sampai di
situ, ada tahap selanjutnya.
3. Significant.
Kesuksesan kita harus memberi
dampak yang besar, menjadi
saluran berkat bagi sekitar kita.
Kita akan menggoncangkan dunia
dengan Kasih TUHAN. Tidak
cukup kita menikmati kesuksesan
kita tanpa memberi pengaruh
kepada dunia karena itu berarti
kesuksesan kita palsu.
4. Surrender.
Janganlah lupa untuk
menyerahkan diri setiap saat
kepada Sang Pencipta yang tidak
berubah dan selalu memegang kita
di sepanjang perjalanan hidup kita.
Yosua 1:1-16 Bangsa Israel saat
itu mengalami krisis. Mereka
mengalami masa-masa yang
begitu berat di bawah Firaun.
Mereka selama sekitar 40 tahun
mengembara di padang gurun yang
penuh dengan tantangan. Bangsa
Israel yang mengalami penderitaan
selalu dihibur oleh Musa. Mereka
hanya memegang satu
pengharapan bahwa TUHAN
akan memberikan kepada mereka
tanah perjanjian yang subur.
Mereka akan menang dan
mendapat tanah Kanaan yang
disediakan oleh TUHAN. Namun
Musa dipanggil TUHAN, mereka
kehilangan seorang pemimpin.
Bagi Bangsa Israel, peranan Musa
begitu besar bagi mereka, dan dia
sudah tidak ada lagi. Bangsa
Israel sedang mengalami dukacita
yang sangat mendalam, mereka
seperti kehilangan arah. Tapi Janji
TUHAN tidak pernah berubah.
TUHAN pasti menggenapi apa
yang dijanjikan-NYA kepada
bangsa Israel.
Di saat-saat kebingungan,
bersabdalah TUHAN kepada
Yosua. Yosua 1:1-5 — “Sesudah
Musa hamba TUHAN itu mati,
berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu,
demikian: "Hamba-Ku Musa
telah mati; sebab itu bersiaplah
sekarang, seberangilah sungai
Yordan ini, engkau dan seluruh
bangsa ini, menuju negeri yang
akan KU-berikan kepada mereka,
kepada orang Israel itu. Setiap
tempat yang akan diinjak oleh
telapak kakimu KU-berikan
kepada kamu, seperti yang telah
KU-janjikan kepada Musa. Dari
padang gurun dan gunung Libanon
yang sebelah sana itu sampai ke
sungai besar, yakni sungai Efrat,
seluruh tanah orang Het, sampai
ke Laut Besar di sebelah matahari
terbenam, semuanya itu akan
menjadi daerahmu. Seorang pun
tidak akan dapat bertahan
menghadapi engkau seumur
hidupmu; seperti AKU menyertai
Musa, demikianlah AKU akan
menyertai engkau; AKU tidak
akan membiarkan engkau dan
tidak akan meninggalkan engkau."
Yosua seorang hamba yang setia
kepada Musa dan kepada
TUHAN. Yosua harus memimpin
bangsa Israel yang saat itu
sebagian besar wanita dan anak-
anak. Secara manusia dia tidak
mampu tapi dia mendengar suara
TUHAN. Setiap manusia akan
mati, dipanggil TUHAN tetapi
ALLAH kita hidup kekal dan
ALLAH yang hidup itulah yang
menyertai bangsa Israel, bukan
manusia yang bisa mati. TUHAN
YESUS yang naik ke sorga
memberikan ROH ALLAH
kepada kita untuk menolong dan
mengajar kita. TUHAN
mengasihi kita dan akan
membawa kita ke surga yang
kekal. Yang perlu kita siapkan
adalah keterbukaan hati untuk
mendengar suara TUHAN dan
ROH KUDUS yang akan
membantu kita untuk dapat
melihat karya TUHAN. Kita
dipakai TUHAN bukan untuk
sekedar sukses tetapi dapat
menjadi saluran berkat-NYA.
Kesuksesan kita bukan untuk
memuaskan diri sendiri melainkan
menunjukkan kualitas kasih kita
kepada sesama manusia dan
membawa mereka menuju surga.
Kunci kemenangan pasti di dalam
TUHAN :
1. Keterbukaan mata rohani kita.
Apakah kita mampu melihat dan
mendengar karya TUHAN yang
harus terus dipertahankan melalui
doa pribadi, ibadah, mendengar
dan merenungkan Firman, memuji
dan menyembah TUHAN. Mata
rohani kita harus dapat
mengalahkan mata jasmani kita.
2. Keberanian dengan iman
berdasarkan janji TUHAN yang
kekal.
Kita melihat contoh dalam pribadi
Yosua.
* Yosua yang hidup dalam krisis
mampu mendengar suara
TUHAN. Kondisi kita selalu
berubah, tetapi kita memiliki
TUHAN yang tidak pernah
berubah. Dunia memang tidak
akan pernah dapat menyenangkan
hati kita, tetapi pandang saja
kepada TUHAN YESUS
KRISTUS. Rencana TUHAN bagi
kita tidak akan pernah berubah
dan rencana itulah yang terbaik
untuk kita. Janji TUHAN
(Covenant) tidak akan pernah
tergoyahkan.
* Yosua melakukan aksi. Yosua
1:7-9 — “Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu dengan
sungguh-sungguh, bertindaklah
hati-hati sesuai dengan seluruh
hukum yang telah diperintahkan
kepadamu oleh hamba-KU Musa;
janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri, supaya engkau
beruntung, ke mana pun engkau
pergi. Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak
hati-hati sesuai dengan segala
yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan
beruntung. Bukankah telah KU-
perintahkan kepadamu: kuatkan
dan teguhkanlah hatimu?
Janganlah kecut dan tawar hati,
sebab TUHAN, ALLAHmu,
menyertai engkau, ke mana pun
engkau pergi." Ia berani memenuhi
panggilan TUHAN di dalam
ketidakpastian. ALLAH sendiri
yang menghibur, menenangkan dan
menguatkan Yosua dalam
memenuhi panggilan Illahi dalam
hidupnya.
* Yosua memiliki keberanian iman
di tengah tantangan. Yosua 1:10 —
“ Lalu Yosua memberi perintah
kepada pengatur-pengatur
pasukan bangsa itu, katanya."
Bangsa Israel saat itu sedang
bersedih, dan ada 12 pemimpin
dari suku-suku yang mungkin
berambisi untuk memerintah.
Yosua dengan berani memerintah
karena ia mendengar suara
TUHAN. Tindakan yang kita
lakukan memang penuh resiko
namun itulah semangat
perwujudan iman kita kepada
TUHAN.
3. Persiapan kekudusan.
Manusia mengandalkan persiapan
dalam melakukan sesuatu hal.
Memang kita perlu
mempersiapkan diri namun terlebih
itu kita harus berserah kepada
TUHAN. Orang yang benar-
benar dipakai TUHAN akan
disiapkan dan disertai TUHAN.
Persiapan terakhir yang harus
dilakukan Bangsa Israel adalah
menguduskan diri. Yosua 3:5-6 —
“Berkatalah Yosua kepada bangsa
itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab
besok TUHAN akan melakukan
perbuatan yang ajaib di antara
kamu." Dan kepada para imam itu
Yosua berkata, demikian:
"Angkatlah tabut perjanjian dan
menyeberanglah di depan bangsa
itu." Maka mereka mengangkat
tabut perjanjian dan berjalan di
depan bangsa itu." Orang yang
tidak kudus tidak dapat melihat
kemuliaan ALLAH. Tabut
ALLAH harus berjalan di depan.
Tabut yang merupakan lambang
ROH KUDUS itu harus ada di
depan dan memimpin kita untuk
maju.
4. Kesatuan hati dalam TUHAN.
Yosua 1:16-18 — “Lalu mereka
menjawab Yosua, katanya: "Segala
yang kau perintahkan kepada
kami akan kami lakukan dan ke
mana pun kami akan kau suruh,
kami akan pergi; sama seperti
kami mendengarkan perintah
Musa, demikianlah kami akan
mendengarkan perintahmu. Hanya,
TUHAN, ALLAHmu, kiranya
menyertai engkau, seperti IA
menyertai Musa. Setiap orang
yang menentang perintahmu dan
tidak mendengarkan perkataanmu,
apa pun yang kau perintahkan
kepadanya, dia akan dihukum
mati. Hanya, kuatkan dan
teguhkanlah hatimu!"
Bangsa Israel saat menerima
perintah dari Yosua tidak
membantah karena mereka melihat
Yosua sudah diperlengkapi
TUHAN untuk memimpin
mereka. Ada ikatan kepercayaan
antara TUHAN dengan Yosua
dan Bangsa Israel. Persatuan
dalam TUHAN ini memberikan
kemenangan yang pasti di dalam
TUHAN. Jadi kemenangan yang
pasti dalam dunia yang penuh
ketidakpastian ini ada di dalam
YESUS KRISTUS. Jadilah
pemimpin seperti Yosua di jaman
ini. Yosua dipanggil dan diangkat
TUHAN, kita pun dipanggil dan
diangkat TUHAN untuk memberi
pengaruh yang besar dalam dunia
bagi Kerajaan ALLAH, AMIN.
TUHAN YESUS Memberkati.