Wednesday, July 3, 2013

Tiada yg mustahil bagi tuhan yesus

KESAKSIAN : Kakakku bangkit dari kematian
selama 14 jam
Kisah tentang Sister Gulshan Esther (Gulshan
Fatima), seorang keturunan langsung muhammad
melalui putrinya Fatima. Saya harus meninggalkan
rumah karena mereka tidak mau menerima
kepercayaanku yang baru, karena dikeluargaku
belum ada yang berbeda agama, jadi saya harus
pergi keluar kota dan bekerja di sekolah menjadi
seorang guru di sekolah anak-anak yang buta.
Kakakku sakit keras saya mendapat kunjungan
dari seorang tamu yang tidak kuharapkan
membawa berita yang sangat buruk. Iparku, Blund
Shah dari Rawalpindi datang ke sekolah menemui
saya. Ia berdiri di ruang tamu, kelihatan lelah dan
hancur hatinya serta memberitahukan padaku
bahwa kakakku Anis sakit keras di Gujarat, di
tempat mana ia telah tinggal selama 3 bulan di
sebuah bungalow yang disewa, karena
mendapatkan perawaan dokter keluarga selama
masa mengandungnya yang menemui kesulitan lalu
dari sana telah dimasukkan ke rumah-sakit.
Bayinya meninggal dan para dokter di rumah-sakit
tidak dapat menghentikan pendarahannya. "Ia
sedang dalam keadaan yang mendekati kematian
dan berulangkali selalu memanggil-manggil
namamu. Dapatkah kau langsung pergi kesana
bersamaku sekarang ? Saya membawa mobil
diluar."
Permintaan ini merupakan suatu panggilan pulang
yang tidak dapat kutolak. Sebuah pintu yang
kukira tertutup untuk selamanya kini terbuka.
"Oh Kakakku yang malang, tentu saja saya mau
datang, tapi pertama-tama saya harus minta ijin
dulu".
Saya mohon diri dan meninggalkan ruangan itu.
Suatu bisikan kecil terdengar di dalam telingaku
berkata: "Ia telah mati waktu kau tiba disana
nanti. Percuma saja membuang-buang waktu
kesana. Mereka tidak memperkenankan kau
memberi kesaksian. Malah bisa saja mereka
mencegahmu kembali kesini."
Sebelum menghadap kepala sekolah, saya pergi
kekamarku dan berdoa. Jawabannya kuterima
dengan jelas: "Pergilah menjumpainya. Ia tidak
akan mati. AKU akan memeliharanya agar hidup".
Saya minta ijin untuk 2 hari, diperkenankan, lalu
kumasukkan beberapa barang kecil kedalam tasku.
Kami berangkat jam 5 sore.
Setelah berkendaraan selama 3 jam, kami tiba
dirumah di Gujarat dimana kami disambut dengan
berita yang sangat mendukacitakan. "Ia telah
meninggal", kata dokter kakakku, ny. Khan. "Ia
meninggal pada jam 7 malam. Ia telah banyak
kehilangan darah.
Saya masuk keruangan dimana kakakku
dibaringkan. Terlihat wajahnya menjadi kuning
kelabu, kurus dan bibirnya biru. Suaminya berderai
air mata dan dengan penuh simpati dipapah keluar
ruangan itu oleh salah seorang keluarga.
Ruangan itu penuh dengan orang-orang berkabung
anggota keluarga dan tetangga - berita kematian
itu menyebar dengan cepat dan orang-orang segera
berdatangan untuk memberi penghormatan bagi
almarhumah. Saya berlutut dan menangis disisi
tempat tidur itu.
"TUHAN YESUS KRISTUS" kataku dalam hati.
ENGKAU berkata bahwa ia akan hidup. Apa
yang harus kulakukan ? Ia sudah meninggal. Saya
melanjutkan doaku, TUHAN YESUS,
ENGKAUlah jalan, Kebenaran dan Hidup.
Perbuatlah Mujizat ini dan bangkitkanlah dia".
Saya berdoa seperti ini sampai timbul keyakinan
dalam diriku yang sangat kuat bahwa TUHAN
YESUS telah berkata: "Ia tidak akan mati". AKU
akan memeliharanya dan hidup".
Jadi saya berdoa : TUHAN YESUS, hidupkanlah
dia sehingga saya dapat bercakap-cakap dengannya
sebentar tentang ENGKAU". Kemudian, sesudah
beberapa waktu lamanya saya mendengar suatu
suara berkata :"Ia tidak mati. Ia hidup. AKU telah
memberikan kehidupan padanya".
Mendengar ini saya berdiri dan berkata kepada
orang-orang disitu, "Kenapa anda semuanya
menangis ? Ia tidak mati - ia hidup". Mereka
menjadi ketakutan. "Ia gila. Masukkan dia
kedalam kamar yang satu disana. Pintunya dikunci
dari luar".
Mereka mendorongku keluar dan lalu dimasukkan
kedalam sebuah kamar tidur kosong. Saya
mendengar pintu itu dikunci dari luar. Kini, saya
benar-benar mejadi seorang yang dipenjarakan.
Saya selanjutnya berdoa : "TUHAN YESUS
bangkitkanlah kakakku, sehingga mereka dapat
percaya bahwa ia hidup."
Waktu itu mereka mulai melakukan tahap-tahap
akhir mempersiapkan jenazah. Tubuh kakakku
telah dimandikan dan pakaiannya sudah diganti.
Dia akan dimandikan lagi tapi tidak pada malam
hari. Jadi kira-kira jam 8 pagi barulah terdengar
bunyi anak kunci, palang pintu dibuka dan saya
dibebaskan untuk memberi penghormatan terakhir
bagi kakakku.
Saya berdiri disamping tempat tidurnya bersama
wanita-wanita lainnya. Istri "Maulvi" membacakan
"Kalmas" bagi jenazah itu lalu bersama 3 wanita
lainnya maju kedepan untuk mengangkat jenazah
itu agar dimandikan buat terakhir kalinya.
Saya melihat ada tanda kemerah-merahan pada
tangan dan kakinya...tanda kehidupan, tanda
adanya darah.......Sesudah itu mereka hendak
membalut tubuh kakakku dengan sehelai kain lalu
menempatkannya kedalam sebuah peti.
Tiba-tiba kakakku bangkit menggerakkan
lengannya, membuka matanya, langsung duduk
dan memandang sekelilingnya dengan heran. "Apa
yang terjadi ? Orang-orang berteriak, berjatuhan.
Beberapa orang mencoba lari keruangan itu.
Terjadi kepanikan luar biasa.
Saya memeluk Anis dan ia bergantungan padaku.
Orang-orang datang kembali. Lalu mereka semua
memandang kepadaku. "Apa yang telah kau
lakukan ? Bagaimana mungkin seorang yang sudah
mati duduk kembali ?
Hatiku penuh diliputi dengan sukacita serta suatu
perasaan dalam kebesaran TUHAN, lalu saya
berkata sambil tersenyum: "Tanyakan padanya apa
yang telah terjadi".
Lalu Anis berceritera dengan lembut yang
merupakan ciri khasnya. "Jangan takut padaku.
Saya hidup". Suaminya bersama imam mauvi serta
muazin dari mesjid datang berlari-lari masuk
karena mendengar kejadian yang menggemparkan
itu.
Mauvi menumpangkan tangannya keatas kepala
kakakku dan bertanya," Batti, ceritakanlah yang
sebenarnya padaku.
Apa yang terjadi ? Apa yang berlaku padamu ?
14 jam yang lalu anda meninggal !!!
Kami sedang mempersiapkan pemakamanmu !!!"
Ia berkata, "Saya tidak mati !!!" Dokter perempuan
itu ada disana. "Anda telah meninggal. Tidak ada
tanda-tanda kehidupan padamu," tegasnya."Saya
tidak mati, saya sedang tidur !!!" kata kakak
perempuanku.
Dalam tidurku saya bermimpi bahwa saya sedang
menaiki sebuah tangga dan pada puncak tangga
itu : ada seorang laki-laki memakai jubah putih
mengenakan sebuah mahkota emas dan ada satu
cahaya keluar dari dahinya. Saya melihat
tangannya diatas saya dan terlihat suatu cahaya
memancar dari tangan-NYA itu.
DIA berkata : AKU YESUS KRISTUS, RAJA
diatas segala raja. AKU akan mengirim engkau
kembali dan pada waktu yang ditentukan AKU
akan membawamu kesini lagi. Lalu saya membuka
mataku. Hal ini diceritakannya dengan wajah yang
memancarkan sukacita. Tidak ada kata-kata yang
dapat melukiskan kegembiraan dan sukacita dalam
keluarga kami.
Saya mempergunakan kesempatan ini untuk
menceritrakan kepada siapa saja yang mau
mendengarkan tentang NABI yang penuh dengan
pekerjaan mujizat itu. Yang lebih besar dari
sekedar seorang nabi adalah YESUS KRISTUS.
Bahkan suami Anis, yang merupakan salah
seorang yang dulunya sangat menentangku pada
awalnya, sekarang berkata bahwa karena doakulah
maka istrinya telah dapat hidup kembali."
Siapakah Nabi Besar ini, yang telah kau lihat ?
"tanyanya sesudah 3 hari para tamu pulang. Saya
mengambil al-quran dan menunjukkan padanya
tulisan-tulisan tentang YESUS KRISTUS dalam
surah Maryam. Kemudian saya menunjukkan
padanya dalam ALKITAB-ku kisah tentang
kebangkitan Lazarus dalam Yohanes 11 : 43 - 44 —
“ Dan sesudah berkata demikian, berserulah IA
dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki
dan tangannya masih terikat dengan kain kapan
dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata
YESUS kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu
dan biarkan ia pergi."
"Sekarang, apakah kakak percaya bahwa TUHAN
YESUS KRISTUS dapat membangkitkan orang
mati?". Dikatakan disini bahwa IA memanggil
Lazarus : "Keluarlah! dan iapun keluar". Dengan
perlahan ia menjawab : "Ya, Saya percaya mujizat
ini dari nabi ISA anak Maryam. Istriku
memperoleh kembali kehidupannya untuk yang
kedua kalinya.
Kelihatannya ia cukup senang dan menerima apa
yang kujelaskan padanya. Pada diri Anis justru
terjadi perubahan yang sangat besar. Bagiku ia
selalu merupakan seorang kakak yang sangat
saling mengasihi saya, tapi kini dalam dirinya
terlihat pancaran sukacita dan damai.
Saya mendengarkan dia berceritra pada Mauvi dan
istrinya segala seuatu tentang visinya dengan
YESUS KRISTUS dan saya perhatikan bahwa
mereka mendengarkannya dengan penuh perhatian.
Namun sesudah itu mereka mulai melirik padaku
dengan perasaan tidak senang.
"Ceritakanlah lebih banyak lagi tentang YESUS
KRISTUS". bisiknya pada salah satu kesempatan
singkat waktu kami sempat sendirian saja. Jadi
saya memberikan padanya sebuah kitab perjanjian
baru kecil dan ia berjanji akan membacanya
walaupun ia merasa bahwa ia memerlukan
seseorang membantunya agar dapat mengerti.
Ia memulai dengan Injil matius dan saya jelaskan
bagaimana YESUS KRISTUS lahir demikian pula
asal usulnya. "Teruslah berdoa untukku. Saya
akan tetap setia terhadap apa yang telah
kusaksikan sehingga saya dapat mengikut YESUS
KRISTUS yang telah memberi hidup padaku",
katanya, "Saya sudah menikah, karena itu saya
membutuhkan lebih banyak dukungan doa".
Mataku penuh dengan airmata. Saya dapat
memahami posisinya dengan sebaik-baiknya.
Dengan semua kejadian ini, saya telah
menempatkan "sunrise" dibelakang pikiranku, tapi
tiba-tiba saya menyadari bahwa saya harus
kembali.
Yang sebenar-benarnya, saya begitu ingin pergi dan
menceritakan kepada orang lain tentang mujizat-
mujizat ini. Ketika saya berangkat dengan bus
kembali ke Lahore. Anis meremas-remas tanganku
dan berkata, "Pintu rumahku terbuka untukmu.
Kapan saja engkau mau, kau dapat kembali.
Bahkan bila keluarga-keluarga lainnya tidak sudi
lagi melihatmu, saya tetap melihatmu."
Begitu bus bergerak keluar dari stasiun Gujarat
dimuati penumpang baik dari pedalaman maupun
dari kota, maka saya duduk merenungkan jalannya
peristiwa-peristiwa yang terjadi selama
kunjunganku, sekarang makin menghilang seolah-
olah mimpi bahagia dibelakangku.
Satu hal yang harus kugaris-bawahi - saya tetap
mencintai keluarga-keluarga itu dengan dunia
mereka, tapi saya tidak dapat lagi hidup
didalamnya.
Saya adalah seorang jemaah, bukan pada
perjalanan menuju ke Mekah, tapi pada satu
perjalanan yang benar-benar langsung menuju
kepada ALLAH melalui YESUS KRISTUS.
"Sunrise" telah merupakan bagian dari perjalanan
jemaahku.
Sumber : Book THE TORN VEIL Catatan :
Gulshan Fatima, dia dulu lumpuh tidak dapat
berjalan, tetapi ketika dia berjumpa dengan ISA
AL-MASIH (YESUS KRISTUS), membuat
kesembuhan dan dapat berjalan, pesan YESUS
KRISTUS kepadanya bahwa dia harus menjadi
saksi. Bahwa TUHAN YESUS KRISTUS adalah
jalan kebenaran dan hidup.
Keluarga tidak setuju kalau dia menceritakan
nama ISA AL-MASIH kepada orang lain.
Pertolongan TUHAN YESUS tidak pernah
terlambat, cara kerja TUHAN YESUS yang ajaib
di dalam hidupnya, biarpun proses dan harga yang
harus dibayar, tetapi hal tersebut tidak membuat
imannya kepada TUHAN YESUS KRISTUS
berubah. Dia tetap melangkah bersama TUHAN
YESUS didalam hidupnya.
Salah satu bukunya yang memberkati banyak
orang yang tidak percaya di timur tengah dan juga
seluruh dunia, dari buku ini menceritakan
perjalanan hidupnya dari kecil dengan keluarga dan
dimana ketika dia mencari kesembuhan, sampai
berjumpa dengan ISA AL-MASIH, harus pergi
meninggalkan keluarga, sampai menjadi penginjil.
Biarlah dari KESAKSIAN ini iman kita kepada
ISA AL-MASIH/TUHAN YESUS KRISTUS dan
hidup takut akan TUHAN ada setiap hidup kita

No comments:

Post a Comment