Monday, June 24, 2013

bahagia&damai sejahtra

Bahagia dan Damai Sejahtera
Yesaya 48 : 18
"Sekiranya engkau memperhatikan
perintah-perintah-Ku, maka damai
sejahteramu akan seperti sungai yang
tidak pernah kering, dan
kebahagiaanmu akan terus berlimpah
seperti gelombang-gelombang laut
yang tidak pernah berhenti."
Jika kita melihat iklan-iklan di
televisi maka kita pun akan melihat
bahwa produk-produk itu biasanya
mengarahkan kita untuk percaya
bahwa kebahagiaan itu selalu dapat
dibeli, terutama ketika kita membeli
produk-produk tersebut. Seperti itulah
memang dunia berpikir.
Kebahagiaan dianggap akan menjadi
milik kita apabila kita mengumpulkan
harta sebanyak-banyaknya. Semakin
banyak semakin baik dan semakin
puas. Bukankah tanpa uang kita
tidak bisa bisa beli rumah, mobil
mewah, buka usaha dimana-mana,
punya cukup modal untuk menghias
dan mempercantik diri, mampu
membeli berbagai aksesoris sesuai
trend jetset, bisa membeli baju dan
perlengkapan dengan merek terkenal,
memiliki gadget yang paling up to
date sehingga tidak dianggap
ketinggalan jaman, bisa liburan ke
luar negeri kapan saja kita mau, dan
sebagainya ?
Banyak orang yang percaya bahwa
semua ini bisa mendatangkan
kebahagiaan. Anda bisa melihat
sebuah iklan mobil yang menunjukkan
wajah paling bahagia sedunia dari
sebuah keluarga yang tersenyum lebar
sampai giginya tampil lengkap semua
ketika mengendarai mobil itu. Seperti
itulah bentuk dunia berpikir dalam
mencari kebahagiaan.
So, kalau mau bahagia, ya beli mobil
itu. Orang diluar mobil itu pasti
mukanya menekuk semuanya. Di
samping itu, ada banyak juga yang
mengacu kepada sisi emosional untuk
mencari kebahagiaan. Mereka akan
terus mencari pujian, pengakuan,
penghargaan dan popularitas alias
ketenaran. Mereka ini biasanya selalu
haus pujian, maunya selalu dihormati,
ingin disanjung tinggi, dipuja dan
dipuji.
Kenyataannya, berbagai hal yang
dianggap mampu memberikan
kebahagiaan di atas seringkali tidak
mampu untuk menjawab kebutuhan
kita akan sebuah kebahagiaan atau
damai sejahtera. Mungkin untuk
jangka waktu tertentu yang singkat
hal-hal tersebut di atas bisa
memberikan rasa puas dan senang,
tapi tidak dalam waktu yang lama.
Saya pribadi sudah bertemu dengan
begitu banyak orang yang secara fisik
tidak ada kekurangan, begitu juga
dari sisi materi mereka lebih dari
cukup, tapi mereka tidak merasakan
damai sejahtera dalam diri mereka.
Ada bagian kosong dalam hati
mereka yang tidak pernah bisa
tertutupi meski sebanyak apapun
mereka menggelimangi lubang itu
lewat materi, pujian atau apapun
yang dipercaya dunia bisa
mendatangkan kebahagiaan. Disisi
lain, saya mengenal banyak orang
yang hidupnya pas-pasan dan tidak
punya mobil seperti dalam iklan
diatas, tetapi mereka tetap bahagia
dengan senyum yang cerah.
Saya teringat kepada sebuah
kesimpulan dari seorang ahli
matematika dan fisika terkenal yang
juga rajin menulis filsafat bernama
Blaise Pascal. Disamping banyaknya
teori yang berasal dari Pascal yang
menjadi dasar ilmu pengetahuan
sampai sekarang, ia pun pernah
memberikan sebuah pernyataan yang
sangat esensial mengenai kehidupan.
"There is a God shaped vacuum in the
heart of every man which cannot be
filled by any created thing, but only
by God, the Creator, made known
through Jesus."
Kalau diterjemahkan bunyinya kira-
kira demikian: Ada sebuah rongga
yang tidak akan pernah bisa diisi oleh
siapapun atau apapun, kecuali oleh
Tuhan, melalui Yesus. Alangkah
menarik ketika kesimpulan lewat
perenungan ini keluar dari orang yang
justru dikenal sebagai ahli dalam ilmu
pengetahuan. Setinggi-tingginya kita
menguasai ilmu, sehebat-hebatnya
kita sebagai manusia, sekaya-kayanya
diri kita, ternyata ada sebuah rongga
atau "God shaped vacuum" yang akan
selalu ada di dalam diri kita yang
tidak akan mampu dipenuhi oleh hal
apapun selain oleh Tuhan sendiri.
Baik lewat pernyataan Pascal maupun
lewat contoh-contoh nyata yang saya
atau anda juga mungkin sering lihat
langsung, kebahagiaan sejati
hanyalah bisa kita peroleh secara
rohani lewat hubungan kita dengan
Tuhan. Karenanya, ketaatan dan
kedekatan terhadap Tuhan merupakan
kunci penting untuk bisa memperoleh
kebahagiaan yang sejati.
Dalam kitab Yesaya kita bisa
membaca sebuah ayat yang secara
jelas mengatakannya. "Sekiranya
engkau memperhatikan perintah-perint
ah-Ku, maka damai sejahteramu akan
seperti sungai yang tidak pernah
kering, dan kebahagiaanmu akan
terus berlimpah seperti gelombang-
gelombang laut yang tidak pernah
berhenti." Yesaya 48 : 18
Wow, perhatikan !!! Tuhan
menjanjikan sebentuk kebahagiaan
bisa kita peroleh secara melimpah
tanpa henti, bagai gelombang laut
yang tidak pernah berhenti dan damai
sejahtera bagai sungai yang tidak
pernah kering. Dan itu semua
diberikan Tuhan pada kita apabila
kita memperhatikan setiap perintah
Tuhan secara serius dan sungguh-
sungguh.
Ketaatan kita akan membuat Tuhan
berada dekat dengan kita, di dalam
diri kita, dan dengan demikian rongga
kosong dalam hati kita itu pun akan
terisi oleh satu-satunya Pribadi yang
sanggup untuk itu. Dan disanalah
kita bisa merasakan kebahagiaan dan
damai sejahtera sesungguhnya yang
berasal dari Tuhan, yang tidak akan
tergantung oleh baik buruknya situasi
dalam hidup kita sehari-hari. Kalau
kita bertanya mengapa seperti itu,
jawabannya adalah, sebab Tuhan
sendirilah yang merupakan sumber
damai sejahtera.
Roma 15 : 33 — “ Allah, sumber
damai sejahtera, menyertai kamu
sekalian! Amin.”
Roma 16 : 20 — “ Semoga Allah,
sumber damai sejahtera, segera akan
menghancurkan Iblis di bawah
kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan
kita, menyertai kamu !”
Keinginan daging secara sekilas akan
seolah mampu memberikan jawaban
untuk pencarian kebahagiaan. Banyak
orang akan begitu kerasnya berusaha
untuk memuaskan keinginan
dagingnya dan untuk mencapai itu
bahkan rela mengorbankan hubungan
dengan Tuhan. Mereka mencoba terus
lebih dekat lagi kepada hal-hal
duniawi yang dianggap mampu
menjawab kebutuhan akan
kebahagiaan itu, tetapi sesungguhnya
lewat Roh-lah kita akan mampu
memperolehnya.
Bagi dunia keinginan daging dianggap
mampu menjadi solusi, padahal
Firman Tuhan berkata "Karena
keinginan daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera." Roma 8 : 6
Dalam Galatia 5 : 22 - 23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan
diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.
Kita bisa melihat bahwa damai
sejahtera dan sukacita merupakan dua
dari beberapa buah Roh. Rongga
kosong dalam hati kita akan tetap
ada selama kita mencoba mencari
solusi yang tidak tepat, semua itu
tidak akan mampu mengisi
kekosongan kecuali Tuhan sendiri.
Lalu mari kita lihat bahwa Yesus
juga sudah mengatakan: "..Kerajaan
Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran,
damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus." Roma 14 : 17
Bukan cuma fisik kita saja yang
butuh diberi makan dan minum, tetapi
jiwa dan roh kita pun butuh nutrisi.
Disitulah letaknya jawaban akan
kebutuhan kita akan kebahagiaan ini,
yang akan mampu memenuhi rongga
kosong dalam hati kita dalam
kepenuhan untuk mencapai
kebahagiaan yang penuh dengan
sukacita, dan akan mampu bertahan
untuk waktu lama. Kebahagiaan
sejati hanya bisa disediakan oleh
Tuhan, dan itu hanya akan bisa
terjadi jika Kerajaan Allah hadir
dalam kehidupan kita. Harta benda,
kekayaan, jabatan, pujian dan
penghargaan tidak akan pernah
mampu menjawab kebutuhan kita
akan kebahagiaan ini.
Kita mungkin bisa mengira bahwa
uang merupakan jawaban atas segala-
galanya, yang sepertinya mampu
memenuhi segala kebutuhan kita atas
berbagai produk yang terus
menawarkan kebahagiaan.
Tapi pada suatu ketika nanti, kita
akan sampai pada sebuah kesimpulan
bahwa ada ruang kosong yang tidak
akan pernah bisa diisi penuh oleh
apapun kecuali oleh Tuhan.
Ketika rongga itu terpenuhi, disanalah
kita akan merasakan kebahagiaan
yang tidak lagi tergantung lewat
berbagai kesusahan di dunia ini.
Semakin meninggalkan atau menjauh
dari Tuhan dan terus mengejar hal-
hal dunia yang nikmat bagi daging
kita justru akan membuat rongga
kosong ini terus melebar,
menenggelamkan setiap sukacita yang
seharusnya menjadi bagian dari kita
lewat Kristus.
Jika anda saat ini sedang tidak dalam
keadaan terdesak atau sulit, tapi ada
rasa kosong dalam hati anda yang
membuat anda merasa kering tanpa
kebahagiaan dan damai sejahtera, itu
tandanya anda harus mulai berpikir
bukannya semakin menjauh dari
Tuhan, tetapi seharusnya malah
semakin dekat.
"Mendekatlah kepada Allah, dan Ia
akan mendekat kepadamu." Yakobus
4 : 8
Temukanlah rongga kosong itu dan
biarkan Tuhan mengisinya.
Mendekatlah kepada Tuhan dan
dengarkan perintah-perintah-Nya.
Itu akan mengundang Tuhan untuk
segera menambal kekosongan itu
dengan kebahagiaan sejati yang hanya
berasal daripada-Nya.
Kebahagiaan dan damai sejahtera
yang melimpah tanpa henti menjadi
milik orang-orang yang taat pada
perintah-Nya.

No comments:

Post a Comment