Monday, June 24, 2013

tidak tahu caranya berdoa

Tidak Tahu Cara Berdoa
Roma 8 : 26 — “ ...sebab kita tidak tahu,
bagaimana sebenarnya harus berdoa...”
Teman saya selalu saja mengalami kesulitan ketika
berbelanja ke supermarket apabila bersama
anaknya yang masih berumur kurang lebih 2
tahun. Pasalnya, si anak sangat menyukai cokelat
dan selalu merengek minta dibelikan. Jika tidak
dituruti anaknya akan menangis, jika dimarahi pun
demikian. Kalau mau gampang, belikan saja agar
diam. Tapi kita tahu bagaimana efeknya nanti
kepada kesehatan si anak terutama di giginya dan
juga gizi, karena si anak biasanya akan fokus
kepada cokelat dan tidak mau makan makanan
yang benar lagi. Sekali waktu saya berbelanja
bersama teman saya dan keluarga. Saya pun
melihat sendiri bagaimana anaknya merengek
kepada ayah dan ibunya demi mendapatkan cokelat
yang ia inginkan. Saya mencoba membantu dengan
mengatakan kepada si anak bahwa makan cokelat
terlalu banyak itu tidak baik bagi kesehatannya,
tapi ia tak peduli dan terus berusaha memaksa
kedua orang tuanya.
Melihat aksi anak ini, saya pun berpikir betapa
seringnya kita berlaku demikian ketika memohon
sesuatu kepada TUHAN lewat doa-doa kita.
Bukan saja time frame kita yang kita paksakan
kepada TUHAN, tetapi kita juga sering memaksa
TUHAN untuk mengabulkan permintaan sesuai
dengan apa yang kita mau. Kalau tidak, kita akan
menuduh TUHAN bersikap kejam atau tidak adil,
menjadi uring-uringan atau dalam tahap
selanjutnya menjadi malas berdoa atau malah
berani membantah eksistensi TUHAN. Makin
pintar manusia bukannya makin berhikmat dalam
pengertiannya, tetapi malah semakin merasa
berkuasa. Jangan-jangan mereka menganggap
bahwa TUHAN hanyalah hamba yang bisa
disuruh dan punya keharusan untuk mengabulkan
apapun yang diperintahkan. Ketika ini yang terjadi,
itu artinya kita sudah keliru dalam memahami
bagaimana hubungan antara manusia dengan
TUHAN itu seharusnya berjalan, dan satu hal
lagi, kita tidak tahu bagaimana seharusnya
caranya berdoa.
Sangat menarik jika melihat bahwa jauh-jauh hari
Alkitab ternyata sudah menyebutkan bahwa kita
tidak tahu bagaimana seharusnya kita berdoa,
seperti yang tertulis dalam Roma 8 : 26.
Selengkapnya ayatnya berbunyi seperti berikut:
"Demikian juga Roh membantu kita dalam
kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa
untuk kita kepada ALLAH dengan keluhan-
keluhan yang tidak terucapkan." Dalam versi
bahasa Inggris (amplified) bagian ini dikatakan
dengan "for we do not know what prayer to offer
nor how to offer it worthily as we ought...".
Kita tidak tahu harus memanjatkan doa seperti
apa, kita tidak tahu bagaimana cara yang layak
dalam berdoa. Paulus menyadari betul kelemahan
ini dan mengingatkan bahwa TUHAN sebenarnya
telah mengirimkan ROH-NYA untuk mengatasi
titik lemah ini, terutama ketika kita terhimpit
beban yang sedemikian berat sehingga kita tidak
lagi sanggup mengatakannya. Kita mungkin bisa
dengan mudah menyanggah dengan berkata "ah,
doa kan cuma itu-itu saja..apa sih susahnya?"
Tetapi untuk mengujinya kita bisa membandingkan
bentuk doa kita dengan doa yang diajarkan
TUHAN YESUS sendiri seperti yang bisa dibaca
dalam Matius 6 : 9 - 13
Kita juga bisa melihat apakah sikap kita sudah
benar lewat bagaimana reaksi kita dalam menanti
jawaban TUHAN lewat doa-doa yang kita
panjatkan. Apakah kita cepat marah ketika
jawaban sepertinya tidak kunjung datang, apakah
kita malah menambah porsi dengan berputar-putar
dengan doa yang bertele-tele, apakah kita
kemudian merasa jemu dan merasa bahwa doa
tidaklah ada gunanya, atau kita terus mengucap
syukur dan mengijinkan kehendak TUHAN jadi di
bumi seperti halnya di surga, menyelaraskan hati
kita dengan hati TUHAN, menjadikan dunia
kehidupan kita selaras dengan surga.
Adalah penting bagi kita untuk mengetahui
bagaimana cara berdoa yang benar. Kita seringkali
merasa lebih tahu akan apa yang terbaik daripada
sepakat dengan rencana TUHAN. Kita
menganggap TUHAN tidak cukup mengerti
kebutuhan kita dibanding kita mengerti diri kita
sendiri. Akibatnya, kita memaksakan TUHAN
untuk mengabulkan setiap yang kita minta, sesuai
yang kita minta, tepat seperti waktu yang kita
inginkan. Padahal TUHAN sudah mengingatkan
bahwa "Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-KU dari jalanmu dan
rancangan-KU dari rancanganmu." Yesaya 55 : 9
Artinya, kita harus mengakui bahwa renana
TUHAN adalah yang terbaik, demikian pula dari
segi waktu. TUHAN tahu pasti apa yang menjadi
kebutuhan kita dan kapan waktu terbaik untuk
memberikannya. Bahkan sekiranya TUHAN tidak
mengabulkan, itu pun pasti merupakan hal yang
terbaik bagi kita. Apabila anda masih kesulitan
dalam mengaplikasikannya, ingatlah bahwa
TUHAN telah mengutus ROH-NYA untuk
membantu anda untuk itu. Berdoa tidaklah sulit
asal kita bisa menaklukkan keinginan-keinginan
pribadi kita, menundukkan ego kita dan bisa
bersabar terutama dengan mengetahui bahwa
rancangan TUHAN adalah yang terbaik bagi diri
kita.
Jadikan doa sebagai sarana untuk
mempersembahkan ucapan syukur dan membangun
komunikasi yang indah dengan BAPA.
• Hati yang Tidak Bersih Menghambat Doa
Mazmur 66 : 18 — “ Seandainya ada niat jahat
dalam hatiku, tentulah TUHAN tidak mau
mendengar."
Beberapa hari yang lalu ruang belakang di rumah
teman saya kebanjiran. Ditengah hujan lebat, air
ternyata tidak mengalir melalui lubang saluran
pembuangan seperti biasa tetapi meluber ke dalam
rumah. Segera dia mengecek lubang pembuangan
untuk melihat penyebabnya. Ternyata ada kertas
yang sempat ikut terseret air lalu menyumbat
saluran pembuangan itu. Begitu kertas itu
diangkat, air pun kembali mengalir keluar dengan
normal.
Ilustrasi ini mungkin baik dipakai untuk
menggambarkan bahwa doa kita bisa terhalang
apabila terbentur sesuatu. Biasanya ini akan
berhubungan dengan suasana atau situasi hati
kita, karena biar bagaimanapun TUHAN selalu
menguji hati kita, apakah sudah bersih atau masih
terdapat noda-noda kotor yang bisa menyekat laju
doa kita untuk sampai ke hadirat-NYA.
Dengarlah apa yang dikatakan Pemazmur berikut
ini: "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,
tentulah TUHAN tidak mau mendengar."
Mazmur 66 : 18
Ini merupakan hal yang seringkali luput dari
perhatian kita. Kita pikir doa kita akan tetap
didengar dan dikabulkan tanpa harus memeriksa
terlebih dahulu kondisi hati kita. Kita mengira
bahwa tidak ada hubungan antara hati yang bersih
dengan efektif-tidaknya doa. Melalui ayat ini kita
tahu bahwa itu adalah anggapan yang keliru. Hati
yang masih kotor terselubung dosa, kebencian
terhadap seseorang, iri hati atau bahkan
mendendam baik sedikit maupun banyak bisa
menghambat langkah doa kita untuk sampai
kepada TUHAN.
Dalam Yesaya kita bisa melihat ayat selanjutnya
yang berbicara mengenai hal ini. Disana dikatakan
"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang
panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-
NYA tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi
yang merupakan pemisah antara kamu dan
ALLAHmu ialah segala kejahatanmu, dan yang
membuat DIA menyembunyikan diri terhadap
kamu, sehingga IA tidak mendengar, ialah segala
dosamu." Yesaya 59 : 1 - 2
Jika anda melihat judul perikopnya, maka anda
akan menemukan kalimat: "Dosa adalah
penghambat keselamatan". Dan keseluruhan ayat
disana berbicara mengenai perihal dosa sebagai
penghambat atau penghalang keselamatan kita.
Apakah itu kejahatan besar atau 'cuma' berbuat
curang sedikit, berbohong kecil, itu pun bisa
menjadi penghalang yang menghambat
pertumbuhan kita, menghambat doa kita dan pada
akhirnya keselamatan kita. "Sebab tanganmu cemar
oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu
mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut
kecurangan." Yesaya 59 : 3
Bukankah berbohong, gosip dan curang sudah
merupakan hal yang lumrah ditengah masyarakat
sekarang ini ? Kita pikir kita hebat karena tidak
pernah membunuh, mencuri atau merampok, tetapi
dengan terbiasa untuk tidak menjaga mulut dan
pikiran kita itu pun sebenarnya sama bahayanya.
Kesalahan yang kita anggap sepele seperti ini
sebenarnya cukup punya kekuatan untuk membuat
TUHAN memalingkan mukanya dan menolak
mendengar doa kita.
Selain itu berhati-hatilah kepada perasaan
tertuduh di hati apabila kita melakukan
kecurangan. mendekati TUHAN. Yohanes
mengatakan "Saudara-saudaraku yang kekasih,
jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita
mempunyai keberanian percaya untuk mendekati
ALLAH, dan apa saja yang kita minta, kita
memperolehnya dari pada-NYA, karena kita
menuruti segala perintah-NYA dan berbuat apa
yang berkenan kepada-NYA." 1 Yohanes 3 : 21 -
22. Agar kita tidak menjadi terdakwa lewat
penghakiman hati nurani, berjalanlah dengan
bersih. Jangan biarkan kecurangan sekecil apapun
mendapat pembenaran dalam pemikiran kita.
Kebersihan dan kemurnian hati sungguh penting
untuk diperhatikan sebelum kita mendatangi
TUHAN baik lewat doa dan puji-pujian.
TUHAN YESUS sendiri sudah bersabda: "Sebab
itu, jika engkau mempersembahkan
persembahanmu di atas mezbah dan engkau
teringat akan sesuatu yang ada dalam hati
saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah
persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah
berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali
untuk mempersembahkan persembahanmu itu."
Matius 5 : 23 - 24
Ganjalan apapun yang ada dalam hati kita,
misalnya ketika kita masih menyimpan kebencian
atau sekedar belum membereskan masalah yang
mengganjal dengan orang lain akan mampu
menghambat kelancaran doa kita. Itulah sebabnya
YESUS KRISTUS mengingatkan kita agar segera
membereskan semua ganjalan terlebih dahulu
sebelum kita datang kepada TUHAN.
Mengampuni dan berdamai dengan orang yang
memiliki masalah dengan kita menjadi sebuah
keharusan yang tidak bisa ditawar apabila kita
ingin doa kita mengalir mulus kepada TUHAN.
"... manusia melihat apa yang di depan mata,
tetapi TUHAN melihat hati." 1 Samuel 16 : 7
• Salah Berdoa
Yohanes 4 : 3 — “ Atau kamu berdoa juga, tetapi
kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah
berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu
habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."
Ilustrasi diatas tentang anak kecil yang terus
merengek meminta coklat. Coklat yang manis
memang enak rasanya, itulah sebabnya anak-anak
suka makan coklat. Mereka hanya fokus kepada
rasanya tetapi tidak tahu bahwa jika terlalu
banyak maka itu tidaklah baik untuk pertumbuhan
dan kesehatan mereka. Gigi bisa berlubang dan
rusak, atau mereka bisa kekurangan gizi karena
biasanya mereka tidak mau makan lagi akibat
sudah keburu kenyang. Anak-anak bisa menangis
dan mengira orang tuanya pelit jika tidak
membelikan, padahal itu semua untuk kebaikan
mereka juga.
Perilaku seperti ini bukan cuma dimiliki oleh anak-
anak tetapi bagi yang sudah dewasa pun bisa
terjebak dalam kekeliruan yang sama. Akibat
tidak ingin disisihkan dalam lingkungan pergaulan,
banyak orang yang akan berusaha memiliki
barang-barang mewah yang sebenarnya tidak atau
belum mereka perlukan. Hanya sekedar ikut trend,
ingin gaya, tidak mau kalah atau ingin terlihat
hebat, padahal secara finansial mereka kesulitan.
Saya mengenal banyak orang yang menganut pola
pikir seperti ini. Bahkan ada yang berdoa meminta
mobil mewah atau gadget-gadget mahal yang
sebenarnya tidak dibutuhkan.
Masih berhubungan dengan perihal doa, kita
seringkali berdoa meminta sesuatu yang keliru.
Kita bersungut-sungut kecewa ketika doa kita
tidak dijawab tapi lupa bahwa bisa jadi itu untuk
kebaikan kita juga. Salah satu hal yang membuat
doa kita tidak dijawab adalah apabila kita salah
berdoa karena meminta sesuatu bukan untuk hal
yang perlu atau baik tetapi untuk pemuasan nafsu
duniawi. Firman TUHAN berkata: "Atau kamu
berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa,
karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta
itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan
hawa nafsumu." Yakobus 4 : 3
Doa seperti ini tidak ditanggapi karena apa yang
kita minta adalah untuk kesenangan diri sendiri.
Jika melihat ayat sebelumnya, dikatakan "Kamu
mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak
memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri
hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu
kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak
memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa."
Yakobus 4 : 3
Kita tidak boleh berlaku curang atau jahat ketika
menginginkan sesuatu. Doa memang bisa dijadikan
jalan bagi kita untuk meminta pertolongan dari
TUHAN yang punya segalanya, tetapi kita juga
harus ingat bahwa doa kita tidak pula boleh diisi
dengan permintaan-permintaan yang sifatnya
hanyalah untuk pemuasan diri sendiri. Doa-doa
yang seperti ini tidaklah mendapat tanggapan dari
TUHAN.
TUHAN memang sanggup memberi segalanya dan
akan selalu dengan senang hati membantu kita.
Tetapi TUHAN tidak ingin pula kita menjadi
pribadi-pribadi manja yang tidak mau berusaha.
Selain itu TUHAN juga tidak mau kita meminta
hal-hal yang bisa merugikan diri kita sendiri
seperti halnya ilustrasi diatas. Bisa jadi apa yang
kita minta itu baik menurut kita tapi belum tentu
itu yang terbaik dalam pandangan TUHAN. Jadi
jika apa yang hendak kita mohon dalam doa masih
berupa hal-hal yang hanya untuk memuaskan
kesenangan pribadi dan sebenarnya tidaklah perlu
atau penting benar, lebih baik kita tunda dahulu
sampai kita siap untuk itu, atau sampai kita
memang benar-benar memerlukannya. Jauh lebih
baik mengisi doa-doa kita sebagai sarana
menyampaikan ucapan syukur kita kepada
TUHAN dan memintanya untuk memberi apa
yang terbaik menurut-NYA untuk kita,
menyerahkan semuanya kepada TUHAN, seturut
kehendak-NYA karena biar bagaimanapun
TUHAN tentu jauh lebih tahu apa yang terbaik
untuk diberikan kepada kita daripada apa yang
penting menurut kita. Doa yang salah adalah doa
yang dipanjatkan salah tujuan, hanya untuk
meminta hal-hal yang tujuannya hanya pemuasan
diri sendiri.

No comments:

Post a Comment