Saturday, June 22, 2013

mengampuni/mengasihi

Matius 18 : 35 — “ Maka BAPA-KU yang di
sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni
saudaramu dengan segenap hatimu.”
Kekesalan terhadap seseorang adalah hal yang
biasa kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Seringkali kekesalan yang awalnya sedikit lama-
lama bisa menjadi semakin parah apabila terus
dibiarkan berada dalam hidup kita. Sadar atau
tidak, kekesalan yang berlarut-larut terhadap
seseorang membuat bisa mengakibatkan kasih yang
ada di dalam diri kita semakin compang camping.
Hampir setiap hari kita berhadapan dengan orang-
orang yang seakan sengaja ingin membuat kita
marah.
Jika itu terjadi, maka reaksi mengumpat, memaki
bahkan mengutuk pun keluar dari diri kita.
Bahkan dendam pun bisa timbul apabila kerugian
yang kita alami terasa besar sekali. Berhadapan
dengan situasi sulit, dengan orang-orang sulit akan
membuat kita semakin sulit pula mengampuni.
Ada yang dengan sadar tidak kita maafkan, ada
pula yang secara tidak sengaja. Kita lupa bahwa
mereka belum kita ampuni. Itu bisa saja terjadi.
Jika kita tidak mempertebal kasih dalam diri kita
dan tidak menyadari betapa besarnya kasih
TUHAN kepada kita, maka akan semakin banyak
orang-orang yang tidak kita ampuni, dan akibatnya
bisa fatal, karena hal itu akan menghambat
pengampunan TUHAN untuk turun atas diri kita.
Pentingnya melepaskan pengampunan, mari kita
lihat sebuah perumpamaan tentang pengampunan
pernah diberikan YESUS KRISTUS dalam Matius
18 : 21 - 35 yang menjelaskan betapa pentingnya
bagi kita untuk membuka pintu pengampunan
seluas-luasnya. Disini digambarkan tentang
seorang raja yang mau menyelesaikan hutang-
hutang dari hamba-hambanya. Ada seorang hamba
yang berhutang sepuluh ribu talenta memohon
keringanan waktu untuk dapat membayar lunas
hutangnya dengan memohon sambil berlutut. Sang
raja pun merasa iba. "Lalu tergeraklah hati raja itu
oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia
membebaskannya dan menghapuskan hutangnya."
Matius 18 : 27
Bukan cuma diberi keringanan, tapi hutangnya
dihapuskan. Betapa beruntungnya si hamba
tersebut. Tapi apa yang terjadi selanjutnya ?
Ketika si hamba keluar, ia bertemu dengan orang
lain yang berhutang kepadanya, dengan jumlah
yang jauh lebih kecil dari hutangnya kepada raja.
Ia langsung mencekik dan memaksa orang itu
untuk segera membayar hutangnya. Orang itu pun
memohon dengan berlutut untuk meminta
keringanan, sama persis seperti apa yang baru saja
si hamba lakukan di hadapan raja. Tapi si hamba
tidak mempedulikan hal itu. Ketika mendengar
perbuatannya itu raja pun menjadi marah. "Raja
itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata
kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh
hutangmu telah kuhapuskan karena engkau
memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun
harus mengasihani kawanmu seperti aku telah
mengasihani engkau?" Matius 18 : 32 - 33
"Jika aku mengampuni engkau bahkan
menghapuskan hutangmu yang besar, masakan
engkau tega melakukan itu kepada temanmu yang
hanya berhutang sedikit ?" Begitu kira-kira kata
sang raja. "Maka marahlah tuannya itu dan
menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia
melunaskan seluruh hutangnya." Matius 18 : 34
Dan TUHAN YESUSpun menutup perumpamaan
itu dengan sebuah peringatan penting: "Maka
BAPA-KU yang di sorga akan berbuat demikian
juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing
tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu." Matius 18 : 35
Memang sulit bagi kita untuk mengampuni orang
yang telah bersalah kepada kita atau telah
merugikan kita. Tapi pengampunan tanpa batas
merupakan hal yang wajib diberikan oleh anak-
anak TUHAN kepada mereka yang telah
menyakiti kita. Bukankah TUHAN sendiri tidak
pernah berpelit pengampunan kepada kita ?
Coba pikir, ada berapa banyak kesalahan yang
kita perbuat dalam hidup kita ?
Seringkali kita melakukan pelanggaran-pelanggaran
berat yang seharusnya akan mendatangkan
kebinasaan.
Jika memakai standar kepantasan, ada banyak
kesalahan yang rasanya tidak pantas dimaafkan.
Tapi TUHAN begitu mengasihi kita dan selalu
siap untuk mengampuni kita begitu kita mengakui
semua perbuatan kita lewat pertobatan yang
sungguh-sungguh. Itu bentuk kasih TUHAN yang
luar biasa. Sebesar apapun dosa kita, TUHAN
mengatakan bahwa TUHAN siap memutihkan
bahkan berkata tidak akan mengingat-ingat dosa
kita lagi. Yesaya 43 : 25 — “ AKU, AKUlah Dia
yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh
karena AKU sendiri, dan AKU tidak mengingat-
ingat dosamu."
Bayangkan apabila TUHAN sulit mengampuni
kita, tidak mendengarkan pertobatan kita dan terus
memutuskan untuk mengganjar kita dengan
hukuman berat, apa jadinya dengan diri kita ?
Tapi TUHAN penuh kasih, belas kasihan dan
kemurahan. Pengampunan akan segera diberikan
kepada kita seketika begitu kita bertobat secara
sungguh-sungguh. Kalau kesalahan kita yang
begitu banyak dan besar saja tidak henti-hentinya
diampuni TUHAN, bukankah sudah sepantasnya
kita pun mengampuni orang yang bersalah kepada
kita, yang mungkin ukurannya lebih kecil dari
dosa-dosa kita kepada TUHAN, seperti apa yang
diberikan YESUS KRISTUS dalam perumpamaan di
atas?
Ada korelasi yang sangat kuat antara diampuni
dan mengampuni. Itu tepat seperti apa yang
dikatakan YESUS KRISTUS : "Karena jikalau
kamu mengampuni kesalahan orang, BAPAmu
yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi
jikalau kamu tidak mengampuni orang, BAPAmu
juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Matius 6 : 14 - 15
Untuk mendapatkan pengampunan dari TUHAN,
kita harus terlebih dahulu menunjukkan kebesaran
hati dan kerelaan untuk mengampuni orang yang
bersalah kepada kita. Jika dosa-dosa kita yang
begitu banyak dan berat saja TUHAN bersedia
mengampuni, siapalah diri kita yang merasa lebih
pantas untuk mendendam dan menolak untuk
mengampuni ?
Seringkali kita berlaku seperti si hamba dalam
perumpamaan TUHAN YESUS di atas. TUHAN
YESUS tidak menuntut kita membayar hutang
dosa yang begitu besar. TUHAN justru
membebaskan kita, bahkan rela menganugerahkan
ANAK-NYA yang tunggal untuk menggantikan
kita di atas kayu salib. Itu sebuah kasih yang
besarnya sungguh luar biasa. Tetapi kita tidak
menyadari itu, bahkan terus saja tidak mau
mengampuni orang-orang yang bersalah,
menyinggung, menyakiti atau menipu kita.
Apakah orang yang bersalah itu sudah minta maaf
atau tidak, itu seharusnya tidak menjadi soal.
Ingatlah bagaimana TUHAN menyatakan belas
kasihan-NYA kepada kita. Ingatlah bagaimana
TUHAN membebaskan kita, mengampuni kita
secara total dan bukan setengah-setengah. Jika
TUHAN saja mau berbuat itu mengapa kita
tidak?
Jika anda masih sulit melakukannya, berdoalah
dan minta ROH KUDUS untuk menguatkan anda
dalam memberi pengampunan. Jika memakai
perasaan sendiri mungkin sulit, tapi kita punya
ROH KUDUS yang akan memampukan. TUHAN
sudah menyatakan belas kasih-NYA kepada kita,
kini giliran kita untuk menunjukkan belas kasih
kepada orang lain.
• Besar Pengampunan
Lukas 7 : 47 — “ Sebab itu AKU berkata
kepadamu : Dosanya yang banyak itu telah
diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.
Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia
berbuat kasih."
Hari ini saya bertemu dengan seseorang yang
bertanya apakah masih ada kesempatan bagi
dirinya untuk selamat mengingat serangkaian dosa
yang pernah ia perbuat rasanya sudah terlalu besar
untuk diampuni. Masa lalunya memang cukup
kelam dengan serangkaian catatan buruk, yang
rasanya tidak etis apabila saya bagikan disini.
"Dosa-dosaku sudah terlalu banyak, saya tidak
akan pernah layak untuk diselamatkan...
sepertinya semua sudah terlambat" katanya.
Ia terus merasa sebagai terdakwa dan
membayangkan pintu gerbang surga sudah tertutup
rapat bagi dirinya tak peduli meski ia sudah
menyesal dan ingin bertobat. Begitulah terkadang
manusia sulit menangkap konsep pengampunan
yang disediakan TUHAN pada manusia. Maka
pertanyaan yang muncul mungkin menjadi
pertanyaan banyak orang. Seberapa besar batas
maksimal pengampunan dari TUHAN YESUS ?
Sampai titik mana TUHAN tidak lagi sanggup
atau bersedia mengampuni ? Jawaban untuk itu
sebenarnya sudah berulang kali disebutkan di
dalam Alkitab, dan salah satunya adalah lewat
ayat yang saya ambil dari sebuah perikop dalam
Lukas pasal 7.
Lukas 7 : 36 - 50 berbicara mengenai kisah
YESUS KRISTUS yang diurapi oleh seorang
perempuan yang penuh dosa. Pada suatu hari
Simon orang Farisi mengundang YESUS KRISTUS
untuk makan di rumahnya. YESUS KRISTUS
datang memenuhi undangannya. Di kota itu ada
seorang perempuan yang berkubang dalam lumpur
dosa. Ketika ia mendengar kedatangan YESUS
KRISTUS ke rumah Simon, dia pun datang
membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Apa yang ia lakukan sangat mengharukan. Dia
menghampiri YESUS KRISTUS dari belakang, lalu
menangis hingga membasahi kaki YESUS
KRISTUS dengan air matanya.
Menyadari bahwa kaki TUHAN YESUS basah
karena air matanya yang mengalir deras, ia pun
menyeka kaki YESUS KRISTUS dengan
rambutnya. Lalu ia mencium kaki YESUS
KRISTUS dan meminyaki dengan minyak wangi
yang dibawanya. Melihat kejadian itu, Simon
orang Farisi pun bergumam dalam hatinya.
Katanya: "Jika IA ini nabi, tentu IA tahu,
siapakah dan orang apakah perempuan yang
menjamah-NYA ini; tentu IA tahu, bahwa
perempuan itu adalah seorang berdosa." Lukas 7 :
39
Dalam bahasa Inggrisnya kata 'berdosa' ini
dijabarkan sebagai "a notorious sinner,a social
outcast, devoted to sin."
Maka TUHAN YESUS memanggil Simon dan
memberi sebuah perumpamaan. Ada dua orang
yang berhutang. Yang satu berhutang 500 dinar,
sedangkan satunya "hanya" 50 dinar. Karena tidak
sanggup membayar, orang yang dipiutangi memberi
pengampunan, menghapuskan hutang keduanya.
TUHAN YESUS bertanya: "Siapakah di antara
mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" Lukas
7 : 42. Dan demikian jawaban Simon: "Aku kira
dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya."
Lukas 7 : 43. Benar.
Apa inti pertanyaan TUHAN YESUS ? Mari kita
baca penjelasan TUHAN YESUS berikut. " Dan
sambil berpaling kepada perempuan itu, IA berkata
kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini ?
AKU masuk ke rumahmu, namun engkau tidak
memberikan AKU air untuk membasuh kaki-KU,
tetapi dia membasahi kaki-KU dengan air mata
dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak
mencium AKU, tetapi sejak AKU masuk ia tiada
henti-hentinya mencium kaki-KU. Engkau tidak
meminyaki kepala-KU dengan minyak, tetapi dia
meminyaki kaki-KU dengan minyak wangi." Lukas
7 : 44 - 46
Lalu kesimpulannya: "Sebab itu AKU berkata
kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah
diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.
Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia
berbuat kasih." Lukas 7 : 47. Dan wanita yang
penuh dosa, notorious sinner, devoted to sin itu pun
diampuni. "Lalu IA berkata kepada perempuan itu:
"Dosamu telah diampuni...Imanmu telah
menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
Lukas 7 : 48, 50
TUHAN YESUS datang ke dunia untuk menebus
dosa-dosa kita, baik besar maupun kecil. YESUS
KRISTUS disiksa, dipaku dan mati di kayu salib
untuk sebuah karya penebusan luar biasa. Sebesar
apapun dosa kita, ketika kita datang pada-NYA
dengan hati yang hancur, hati yang remuk,
tersungkur di kaki-NYA mengakui segala dosa-
dosa yang telah kita perbuat lewat pertobatan yang
sungguh-sungguh, pengampunan pun segera
TUHAN YESUS sediakan bagi kita. Ketika kita
datang dan mengakui dosa-dosa kita, perkataan
yang sama akan YESUS KRISTUS berikan pada
kita juga "Dosamu telah diampuni...Imanmu telah
menyelamatkan engkau, pergilah dengan
selamat !!!"
Semakin besar dosa kita, semakin besar pula
penghargaan akan sebuah pengampunan. Sebesar
apa dosa anda yang anda rasakan memberatkan
hidup anda hari ini ? Anda anda merasa TUHAN
YESUS tidak berkenan untuk mengampuni anda ?
Salah. YESUS KRISTUS berkata: "Bukan orang
sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
AKU datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa." Markus 2 : 17
TUHAN YESUS justru selalu rindu untuk
mengampuni kita, apapun latar belakang kita
sebelumnya. Orang yang menyadari dan mengakui
dosa-dosa-NYA sudah diampuni, dan penghargaan
akan pengampunan itu akan berbuah kasih yang
besar pula pada sesama. Lihat ayat berikut ini:
"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap
yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana ALLAH di dalam
KRISTUS telah mengampuni kamu." Efesus 4 : 32
Makna ayat tersebut bisa memiliki efek yang jauh
lebih besar bagi mereka yang sudah ditebus dari
dosa-dosa yang mungkin bagi manusia sudah
terlalu besar dan tidak lagi terampuni. Yang
diperlukan adalah pengakuan kita dan pertobatan
kita, disertai sebuah komitmen untuk tidak lagi
mengulangi hal yang sama. Hati yang remuk dan
hancur jika kita bawa ke hadapan tahta ALLAH
akan menjadi sebuah korban sembelihan bagi DIA.
"Korban sembelihan kepada ALLAH ialah jiwa
yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak
akan Kau pandang hina, ya ALLAH." Mazmur
51 : 19
Sukacita sejati adalah mengakui betapa buruknya
dan besarnya dosa-dosa kita lalu
membandingkannya dengan sebesar apa kita telah
diampuni. Maka tidak perduli sebesar apa dosa
yang membelenggu anda hari ini, percayalah bahwa
pengakuan anda akan membawa anda pada sebuah
pengampunan total dari TUHAN yang begitu
mengasihi anda.
Miliki sukacita sejati hari ini juga !!!
Lepaskan diri anda dari belenggu dosa hari ini juga,
ketahuilah bahwa pengakuan anda dihadapan-
NYA akan berbuah sebuah pengampunan penuh

No comments:

Post a Comment