Saturday, June 22, 2013

lakukan hanya untuk tuhan

YANG PENTING, BAPA SURGAWI MELIHAT
Matius 6 : 1 - 18
Dalam ayat-ayat di atas YESUS KRISTUS
mengajar tentang tiga hal, yaitu memberi, berdoa
dan berpuasa. Ketiga hal ini merupakan hal-hal
yang sudah lazim bagi kita. Ini adalah prinsip-
prinsip ibadah. TUHAN YESUS berkata bahwa
setiap pemberianmu, puasamu, doamu, jangan
dilakukan dengan munafik. TUHAN YESUS
menggunakan istilah yang sangat tajam sekali
supaya kita perhatikan serius.
TUHAN YESUS tidak ingin kita beribadah :
1. Supaya dilihat orang lain.
TUHAN YESUS tidak suka kalau kita memberi,
berdoa, berpuasa supaya dilihat orang lain, lalu
kita mendapat pujian.
2. Supaya diketahui orang lain.
Ada juga yang berdoa dengan suara keras-keras
atau Berpuasa dengan muka muram. Tujuannya
supaya diketahui orang bahwa ia sedang berdoa
atau berpuasa. TUHAN YESUS berkata bahwa
itu adalah ibadah yang munafik. Doa dan puasa
yang demikian tidak berkenan di hadapan
TUHAN.
3. Bermain dengan kata-kata.
Saya pernah mendengar seorang hamba TUHAN
berdoa dengan mengutip banyak ayat Firman
TUHAN. Dia ditugaskan berdoa tetapi
berkhotbah dalam doanya. Ada juga yang berdoa,
tetapi di dalam doanya ia malah bersaksi tentang
keberhasilan hidupnya. Sehingga ketika mendengar
doanya orang menjadi tahu berapa banyak
hartanya. Ada juga orang Kristen disuruh berdoa
makan tetapi malah berdoa syafaat; berdoa untuk
pemerintah, korban bencana alam, bahkan berdoa
untuk semua anak-anaknya. Juga pernah seorang
pemuda berdoa seperti berpuisi, sehingga ketika
amen semua yang mendengar tepuk tangan.
Kita tidak bisa bertele-tele dalam doa dan bermain
dengan kata-kata. Saya percaya doa yang demikian
tidak didengarkan oleh TUHAN. TUHAN bukan
melihat mulut atau kecakapan kita berbicara tetapi
TUHAN melihat hati.
Kalau anda mau berdoa syafaat masuklah ke
dalam kamar. Di sana Anda bisa panjang lebar
menaikkan permohonan kepada TUHAN.
TUHAN tidak ingin kita memberi, berdoa,
berpuasa supaya orang ketahui atau supaya orang
dengar kata-kata kita yang bagus.
Saya juga tidak setuju kalau ada aksi dana dimana
moderatornya seolah-olah ‘mengadu’ sesama
jemaat untuk memberi persembahan yang melebihi
persembahan jemaat lain. Itu persembahan
munafik. Pemberian kita tidak disukai TUHAN
apabila kita hanya ingin menunjukkan bahwa kita
hebat. Dalam berkorban kita harus menggunakan
cara Firman TUHAN yaitu dengan tindakan iman
dan sukarela. Bahkan pemberian kita seharusnya
jangan diketahui banyak orang. Di warta jemaat
memang muncul nama-nama yang memberikan
persembahan. Tetapi tujuannya adalah supaya
yang memberi tahu bahwa persembahannya sudah
diterima. Tetapi sebenarnya hanya cantumkan
inisialnya saja. Biarlah hanya TUHAN yang tahu
setiap pemberian kita.
2 Korintus 8 : 1 - 2 — “ Saudara-saudara, kami
hendak memberitahukan kepada kamu tentang
kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-
jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat
dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka
meluap dan meskipun mereka sangat miskin,
namun mereka kaya dalam kemurahan."
Pada zaman Rasul Paulus, jemaat suka memberi
sekalipun mereka miskin dan dalam percobaan.
Sekalipun mereka miskin tetapi kaya dalam
kemurahan. Bahkan memberi lebih daripada yang
diharapkan. Kunci memberi adalah pertama-tama
kita memberi kepada TUHAN dan oleh kehendak
TUHAN juga kepada hamba-hamba TUHAN.
Lukas 18 : 9 - 14 — “ Dan kepada beberapa orang
yang menganggap dirinya benar dan memandang
rendah semua orang lain, YESUS mengatakan
perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait
ALLAH untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi
dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu
berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya
ALLAH, aku mengucap syukur kepada-MU,
karena aku tidak sama seperti semua orang lain,
bukan perampok, bukan orang lalim, bukan
pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan
sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi
pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia
tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia
memukul diri dan berkata: Ya ALLAH,
kasihanilah aku orang berdosa ini. AKU berkata
kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai
orang yang dibenarkan ALLAH dan orang lain itu
tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan
direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia
akan ditinggikan."
Di sini kita membaca tentang dua orang yang
berdoa di rumah ALLAH. Satu orang adalah orang
Farisi dan satu orang lagi adalah pemungut cukai.
Dalam doanya, orang Farisi itu berkata bahwa ia
adalah orang baik-baik, puasa dua kali seminggu,
memberikan persepuluhan dari segala penghasilan,
dlsb. Namun doanya tidak didengarkan TUHAN.
Penyebabnya adalah karena ia sombong, merasa
diri lebih hebat dari yang lain. Tetapi sebaliknya
TUHAN justru mendengar doa pemungut cukai
itu. Sebab ia merendahkan diri, mohon ampun
kepada TUHAN atas segala dosa-dosanya.
Penting sekali kalau kita berdoa, minta ampun
terlebih dahulu kepada TUHAN. Banyak orang
Kristen hafal doa yang diajarkan oleh TUHAN
YESUS. Tetapi sayangnya banyak yang tidak
mengerti dan tidak melaksanakan doa itu.
Akhirnya doa tidak berkuasa. Padahal dalam doa
yang diajarkan TUHAN YESUS kita dituntun
untuk memuliakan TUHAN, mengagungkan
TUHAN, menjadikan TUHAN sebagai RAJA,
memohon kebutuhan kita dan mengampuni orang
yang berdosa kepada kita. Doa yang TUHAN
YESUS ajarkan begitu berkuasa kalau kita
mengerti maknanya. Jadi sebenarnya kita bukan
sekedar melafalkan tetapi harus mempraktekkan.
Ada tiga kebenaran Firman TUHAN dari Matius
6 : 1 - 18 :
1. BAPA melihat semua ibadah kita, pemberian
kita, doa kita, puasa kita, walaupun orang lain
tidak melihat dan tidak mengetahui.
2. BAPA mengetahui apa yang kita perlukan,
sebelum kita berdoa. Jadi mengapa kita harus
berdoa ? Doa itu adalah tindakan iman. Kita perlu
berdoa sebab TUHAN ingin melihat apakah ada
sesuatu yang keluar dari diri kita.
Yakobus 5 : 16b. Ayat ini merupakan penuntun
kita dalam berdoa. Untuk doa yang dijawab
TUHAN kita harus menjadi orang benar. Kedua,
kita harus percaya/beriman. TUHAN ingin
melihat apakah ada iman di hati kita dan keluar
melalui doa kita. Jadi supaya kita mengalami
kuasa doa, kita harus hidup benar dan penuh
dengan iman.
3. BAPA akan membalasnya, memberi upah. Kita
pasti mendapat upah (reward) atas semua
persembahan, doa, ibadah kita. Yang memberikan
upah bukan pendeta tetapi BAPA di surga. BAPA
di surga adalah Sumber segala berkat. Ingat, apa
yang anda kerjakan dalam pekerjaan TUHAN, ada
upah dari sorga menanti. Karena itu belajarlah
untuk memberi kepada TUHAN atau
mempersembahkan seluruh talenta Anda kepada
TUHAN. TUHAN tidak pernah berhutang tetapi
selalu membalaskan upah. Apa yang anda perbuat
TUHAN tahu dan TUHAN pasti balaskan.

No comments:

Post a Comment